Panen Raya, Dedi Mulyadi Sampaikan Aspirasi Petani Jawa Barat

Jagadtani - Panen raya padi secara serentak di 14 provinsi dengan dipimpin langsung Presiden RI Prabowo Subianto di pusat acara yang berlokasi di Desa Randegan Wetan, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada 7 April.
Dalam kegiatan tersebut, juga didampingi para tokoh hingga pemimpin daerah, termasuk Dedi Mulyadi sebagai gubernur Jawa Barat. Pada kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi menyampaikan aspirasi dari para petani untuk Presiden Prabowo Subianto.
Dedi Mulyadi menerangkan para petani telah merasakan kemudahan dalam mendapatkan pupuk, namun biaya yang tinggi adalah obat pengusir hama.
“Kebutuhan pupuk sudah lancar, tapi biaya tinggi produksinya itu di obat-obatan karena sebelum mulai menanam mereka harus mengeluarkan biaya untuk semprot keong atau hama. Sejak mulai tanam hingga panen hampir selama dua bulan, maka kebutuhan obat hama untuk menyemprot itu dua kali sehari. Jika tidak dilakukan maka hama akan datang lagi,” ungkap Dedi.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa tanah pertanian di Jawa Barat telah jenuh karena pemberian pupuk secara terus menerus. "Dengan pemberian pupuk secara terus menerus tanpa ada pemulian tanah, seharusnya ada program untuk mengembalikan unsur hara di seluruh Jawa Barat. Mengingat unsur hara di Jawa Barat berada di bawah enam." Ujarnya.
Untuk aspirasi petani Jawa Barat yang kedua, Dedi Mulyadi menyoroti tentang irigasi. "DAK di Jawa Barat mengalami penurunan sesuai program di BBWS. Diharapkan untuk selanjutnya dapat kembali dengan kehadiran Bapak, " tutur Dedi Mulyadi pada Presiden RI Prabowo Subianto.
Dedi Mulyadi juga mengatakan tentang alih fungsi lahan, dirinya mengakui telah mengeluarkan Peraturan Gubernur yang melarang alih fungsi lahan dalam bentuk apapun. Terlebih di daerah Bekasi yang lahan pertanian telah habis. "Semoga sistem tata ruang dapat lebih mudah agar tidak merugikan."
Jawa Barat itu pun menambahkan agar pemerintah pusat bisa lebih memperhatikan untuk BPJS bagi para petani.
Hal terakhir yang disampaikan Gubernur Jawa Barat adalah perhatian pemerintah pusat pada asusransi kesehatan para petani. Hal ini mengingat BPJS tidak mengatasi bagi petani yang sakit atau BPJS mandirinya tidak terbayar.
Untuk aspirasi bagi Menteri Pertanian, Dedi Mulyadi berharap agar Kementerian Pertanian dapat membantu menambah alat untuk meningkatkan produksi. "Sebagai pusat lumbung padi nasional, maka peralatan pertanian harus ditambah agar produksi dapat meningkat," pungkas Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi juga berharap dengan alih fungsi lahan milik Perhutani maupun PTPN dapat diterapkan sebagai lokasi peningkatan produksi pangan, termasuk jagung yang dikelola oleh petani.
"Direncanakan kami (pemerintah provinsi) dapat menanam padi gogorancah pada bulan November di seluruh areal lahan kosong yang berada di Jawa Barat."