• 31 May 2025

Rabies Melonjak, Kementan Kirim Vaksin Ke Ambon

Jagadtani - Kasus rabies yang terjadi di kota Ambon, Provinsi Maluku mengalami peningkatan, untuk meredam Kementerian Pertanian bertindak cepat merespons dengan menginisiasi koordinasi lintas sektor. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan menggandeng Kementerian Kesehatan, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota untuk menghentikan penyebaran rabies yang telah menewaskan sedikitnya enam orang dalam empat bulan terakhir.

Sejak Januari hingga April 2025, tercatat sekitar 700 kasus gigitan hewan pembawa rabies (GHPR) terjadi di wilayah Ambon. Penyakit zoonosis yang menyebar melalui gigitan hewan—terutama anjing ini—memiliki tingkat fatalitas tinggi bila tidak ditangani segera.

“Kami menekankan pentingnya pelaporan kasus secara berjenjang dan efektif, agar respons di lapangan tidak terlambat,” ujar Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH, Imron Suandy. Menurutnya, rabies bukan sekadar isu kesehatan hewan, melainkan tantangan lintas sektor yang membutuhkan kolaborasi sistematis antara pemerintah dan masyarakat.

Kasus rabies meningkat, kementan kirim vaksin ke ambon"Kasus rabies meningkat, kementan kirim vaksin ke ambon"
 
Sebagai langkah darurat, Ditjen PKH telah mengirimkan 2.000 dosis vaksin rabies ke Kota Ambon. Vaksinasi ini merupakan bagian dari respon cepat pemerintah pusat. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan setempat turut menyuplai vaksin anti rabies (VAR) untuk manusia.

Kesadaran kolektif menjadi hal yang disoroti. Menurut Imron, rabies sering berakar pada persoalan kultur dan minimnya pemahaman masyarakat soal risiko penyakit. Karena itu, edukasi publik digencarkan, termasuk imbauan bagi pemilik anjing untuk ikut vaksinasi dan memantau gejala rabies serta berharap masyarakat terlibat melalui peran kader rabies.

Kementan juga mendorong pembentukan dan pengaktifan Tim Koordinasi Daerah (TIKORDA) sebagai bentuk nyata pendekatan One Health. Tim lintas sektor ini bertugas mengoordinasikan langkah pengendalian zoonosis dan penyakit infeksi baru di daerah. “TIKORDA adalah instrumen penting dalam penanganan rabies yang terintegrasi,” kata Imron.

Imron pun mengapresiasi langkah cepat Wali Kota Ambon yang menerbitkan edaran vaksinasi menyeluruh dan meminta partisipasi semua pihak dalam mengatasi penyebaran rabies. Pemerintah berharap penanganan rabies dapat dilakukan secara terpadu agar situasi darurat segera mereda dan warga kembali merasa aman.

Related News