• 21 May 2025

Program Agrosolution, Langkah Pupuk Kaltim Dukung Swasembada Pangan Nasional

uploads/news/2025/05/program-agrosolution-langkah-pupuk-4830412efea8800.jpg

Jagadtani - Melalui program Agrosolution, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berhasil mendongkrak produktivitas padi di Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dengan hasil signifikan. 

Keberhasilan tersebut ditandai panen bersama oleh Pupuk Kaltim bersama perwakilan Pemerintah Daerah, Selasa (29/4).

VP Pengelolaan Pelanggan Pupuk Kaltim Atik Dwi Purwandari, mengungkapkan program Agrosolution merupakan wujud keseriusan Pupuk Kaltim dalam optimalisasi sektor pertanian, guna mendukung ketahanan pangan nasional. Melalui program ini, petani diberikan berbagai kemudahan akses dari hulu hingga hilir. Meliputi permodalan, bibit unggul, pupuk berkualitas, asuransi pertanian, hingga kepastian off taker untuk menyerap hasil panen diatas rata-rata harga pasar.

Program pendampingan Agrosolution melibatkan berbagai stakeholder terkait, yang diawali serangkaian peningkatan kapasitas petani hingga bantuan permodalan, pendampingan pengolahan tanah, serta penanganan persoalan hama tanaman. Khusus di Bangil, luasan lahan program Agrosolution kali ini mencapai 200 hektare (Ha) yang melibatkan 177 petani.

"Dengan dukungan Agrosolution, produktivitas petani meningkat signifikan dari rata-rata 7,5 ton per hektar, menjadi 8,5 ton per hektar. Keberhasilan ini menjadi langkah kecil kami untuk turut serta mewujudkan swasembada pangan," ucap Atik.

Dijelaskan Atik, program ini tidak hanya berhasil meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat sinergi antar stakeholder. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pupuk Kaltim bersama Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan dan Perum Bulog, untuk memperkuat komitmen bersama dalam memajukan sektor pertanian dan mensejahterakan petani.

Hal ini juga wujud pemberdayaan Pupuk Kaltim, agar program peningkatan produktivitas pertanian turut memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani. Mengingat penguatan kapasitas petani dalam mendukung program tersebut perlu disiapkan secara matang, baik melalui pendampingan intensif maupun akses terhadap teknologi pertanian terkini.

"Sinergi ini diharapkan tidak hanya pada komoditas padi, tetapi juga komoditas lain seperti kopi. Melalui kolaborasi yang kuat, harapan swasembada pangan nasional dapat semakin ditingkatkan," terang Atik.

Panen raya kali ini pun dilakukan secara khusus dengan melibatkan berbagai stakeholder, dimulai dengan seremonial panen yang dilanjutkan penimbangan beras dan pengangkutan ke gudang Bulog. Seluruh prosesnya menandai tonggak penting bagi keberlanjutan program peningkatan produktivitas pertanian di wilayah Bangil.

"Dengan melibatkan Bulog sebagai off-taker, proses ini tidak hanya memberdayakan ekonomi petani, tapi juga memastikan bahwa hasil panen dapat diserap dengan harga yang layak sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram," ucap Atik.

Dirinya menyebut, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus mendampingi petani melalui program pemberdayaan dan peningkatan produktivitas yang berkelanjutan. Dari hal tersebut, sektor pertanian tidak hanya menjadi sumber penghidupan saat ini, tetapi juga kunci ketahanan pangan nasional untuk generasi mendatang. Dari kolaborasi yang terus diperkuat, tujuan besar mewujudkan swasembada pangan optimis dapat semakin ditingkatkan melalui tanggung jawab kolektif yang melibatkan semua pihak.

"Pupuk Kaltim percaya, mewujudkan ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa kolaborasi antara industri, BUMN dan petani bisa melahirkan solusi nyata untuk tantangan pangan di Indonesia," tambah Atik.

Mewakili petani Desa Tambakan, Budi Sucipto, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pupuk Kaltim yang selama ini telah membina dan memberdayakan para petani dalam peningkatan produktivitas pertanian. Melalui program Agrosolution, aktivitas petani semakin optimal dalam mendukung program pemerintah, seperti halnya Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih hingga Gerakan Menanam Indonesia (Germina).

Sejauh ini para petani telah merasakan berbagai manfaat, mulai dari peningkatan hasil panen, kemudahan akses permodalan, hingga kepastian pasar. Selain itu, petani juga mendapatkan pendampingan intensif dari akademisi Universitas Brawijaya dari masa tanam hingga panen.

"Kami berharap kita semua para petani sejahtera, Indonesia tidak perlu impor beras, bahkan bila perlu kita ekspor. Adanya kesinambungan dukungan Pupuk Kaltim, kami optimis peningkatan produktivitas pertanian dapat terus kita maksimalkan ke depannya," tutur Budi.

Pemimpin Cabang Bulog Malang, Nurjuliansyah Rachman, mengungkapkan bahwa serapan gabah wilayah Malang Raya sudah mencapai 48.204 ton atau sekitar 40 persen dari target. Bulog siap mengoptimalkan serapan hingga musim panen usai, dengan memberikan kepastian harga sesuai HPP.

"Kami berharap sinergi dengan Pupuk Kaltim terus terjalin. Bulog siap membeli dengan HPP Rp 6.500. Semua pihak mendukung swasembada pangan, dan yang terpenting, petani sejahtera. Swasembada tak akan terwujud apabila petani tidak sejahtera," tandasnya.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Rachmat Ismahari, menyampaikan apresiasi kepada Pupuk Kaltim, para petani, petugas lapangan, dan pemerintah desa atas kontribusi nyata yang membuktikan bahwa di tengah tantangan produksi beras di daerah lain, Pasuruan mampu menunjukkan hasil yang melimpah.

"Capaian ini harus terus kita tingkatkan. Di Bangil sudah memasuki panen raya dan akan segera selesai. Harapan kami, petani segera bertanam kembali. Project Agrosolution ini membuat petani bahagia, tersenyum, dan sejahtera," kata dia.

Related News