Memberikan jatah pakan alternatif dengan harga murah namun tetap sehat menjadi keharusan untuk menghemat biaya saat ini, dengan mulai mengurangi pakan yang biasanya tersedia di kebun binatang.
JAKARTA - Wabah virus corona atau Covid-19 telah memberikan dampak besar hampir di seluruh negara.
Tak hanya manusia, hewan pun menjadi salah satunya yang terkena dampak dari pandemi ini.
Sejumlah kebun binatang di berbagai negara pun menutup kunjungan, mengakibatkan hewan-hewan pun kesepian tanpa pengunjung.
Baca juga: Darurat Kebun Binatang Indonesia
Bukan itu saja, selama virus ini mewabah sejak diberlakukannya penutupan kebun binatang, pengelola pun mulai memberlakukan puasa pakan kepada hewan-hewan.
Tujuannya, agar dapat menghemat sampai tiga atau empat bulan mendatang, karena kurangnya dana dari wisatawan yang sudah tidak berkunjung.
Hampir seluruh kebun binatang di Indonesia telah kehilangan pemasukan sejak tutup pada Maret lalu.
Untuk itu, pengelola kebun binatang pun memberikan jatah pakan alternatif dengan harga murah, namun tetap sehat.
Hal tersebut merupakan keharusan untuk menghemat biaya saat ini, caranya dengan mengurangi pakan yang biasanya tersedia di kebun binatang.
Asosiasi Kebun Binatang pun menyarankan cara lain untuk di waktu mendatang bila penutupan berlanjut.
Yaitu menghemat pakan hewan dengan mengorbankan jenis herbivora untuk para karnivora.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga mengatakan, pemerintah akan memberikan bantuan kepada kebun binatang.
Seperti di Medan Zoo yang berada di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, yang memiliki populasi 270 ekor binatang.
Pengelola Medan Zoo, Putrama Alkhairi, mengaku jika ia merasa kesulitan untuk mengatur pakan sebanyak 270 ekor binatang, semenjak tidak ada lagi pemasukan dari penjualan tiket masuk.
“Kami hanya mengeluarkan Rp3.000.000 per hari untuk membeli kebutuhan makanan satwa Medan Zoo. Biaya itu kita dapatkan dari retribusi pengunjung. Tapi sekarang sejak Medan Zoo ditutup, kami tidak lagi punya uang beli makanan satwa,” jelasnya seperti melansir dari CNN Indonesia, belum lama ini.
Sementara, Kebun Binatang Bandung juga mengalami hal yang sama dan telah mengurangi pakan untuk satwa koleksinya sekitar 850 ekor.
Terletak di kawasan Taman Sari, Kota Bandung, kebun binatang tersebut tidak mendapatkan pemasukan sejak penutupan pada awal Maret.
Namun, penghasilan yang didapat telah berkurang sebelum pandemi.
“Awal-awalnya, ketika ditemukan tiga orang yang positif Covid-19 di Depok itu esok harinya juga kita sudah turun pengunjung. Sampai pernah sehari hanya dua orang,” kata juru bicara Kebun binatang, Sulhan Syafi’i.
Sulhan juga menambahkan pengelola kebun binatang, Yayasan Margasatwa Tamansari sudah menyiapkan dana cadangan untuk situasi saat ini.
Hal tersebut dilakukan sebagai pelajaran dari wabah flu burung pada 2007 yang saat itu pengunjung berkurang drastis.
“Dulu harimau benggala itu yang besar diberi 10 kilogram daging per dua hari jadi sehari puasa, sehari makan dengan komposisi makan 50% daging sapi dan 50% daging ayam,” katanya.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Ancam Konservasi Orangutan
Namun, sekarang jatah pakan sudah dikurangi, menjadi 8-5 kilogram daging ayam dan sisinya ditambah daging sapi, dengan tujuan untuk menekan budget pakan yang ada.
Sulhan mengatakan, manajemen memutuskan untuk melakukan penggalangan dana bagi para pecinta dan peduli dengan nasib hewan yang ada di kebun binatang tersebut.
“Kami membuka donasi bagi warga mau donasi apa pun. Misalnya daging atau sayuran. Bisa langsung dikirim ke kebun binatang. Nanti akan diterima oleh petugas keamanan atau dapat melalui situs donasi kita bisa,” kata Sulhan, seperti mengutip dari Tribun Jakarta, belum lama ini.