• 10 June 2025

Pakan Kunci Kesehatan Dan Penggemukan Sapi

uploads/news/2025/05/pakan-kunci-kesehatan-dan-1799066253986c9.jpg

Jagadtani - Permintaan sapi menjelang perayaan Idul Adha dipastikan akan meningkat, namun pastinya kesehatan sapi harus terjaga dengan bobot ideal. 

Untuk mendapatkan sapi dengan kondisi sehat harus didukung dengan pemberian pakan yang sehat dan sesuai kebutuhannya. Pakan yang diberikan harus seimbang atau mengandung semua zat-zat makanan dalam kuantitas dan kualitas serta perbandingan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak sesuai dengan tujuan pemeliharaan.

Dalam memilih bahan pakan ternak, penting untuk memahami kebutuhan nutrisi ternak. Kebutuhan nutrisi untuk konsumsi ternak ruminansia sekitar 2-3% berdasarkan Bahan Kering tergantung bobot badan ternak.

"Pemberian pakan harus sesuai dengan kebutuhan, kita harus mempertimbangkan unsur ekonomi agar tidak merugikan. Harga sapi sangat berpengaruh pada biaya pemeliharannya, termasuk pemberian pakan dan lainnya", ungkap Endra - peternak sapi di Bekasi.

Kebutuhan pemberian pakan sapi tergantung pada sistem penernaan yang menyesuaikan umur/kondisi ternak, kadar energi pakan, ukuran/particle size pakan, stres panas dan jenis kelamin.

Berdasarkan BRMP pertanian, bahan pakan diklasifikasikan ke dalam 8 kelas berdasarkan sifat fisik dan kimianya. Klasifikasi ini penting untuk merancang formulasi. Klasifikasi tersebut adalah:

1. Hijauan kering dan jerami (Dry forages dan Roughages)

Semua jenis hijauan dan jerami yang dipotong dan dikeringkan, kelas ini mengandung serat kasar lebih dari 10% atau kandungan dinding sel lebih dari 35%

2. Hijauan segar (Pasture)

Kelompok ini adalah semua jenis hijauan yang diberikan dalam bentuk segar baik dipotong maupun tidak. Contoh: rumput gajah, rumput raja, rumput lapangan, dll.

3. Silase

Kelompok ini terbatas hanya pada silase hijauan (rumput, legume, dsb) tidak termasuk silase ikan, biji-bijian, akar-akaran, dan umbi.

4. Sumber Energi

Bahan pakan yang mengandung protein kasar kurang dari 20% dan serat kasar kurang dari 18% atau kandungan dinding selnya kurang dari 35%. Contoh: biji-bijian, akar atau umbi-umbian

5. Sumber protein

Terdiri dari bahan yang mengandung protein kasar lebih dari 20%, bahan ini dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan contoh: meat bone meal, tepung ikan

6. Sumber mineral

Misalnya: Cangkang telur, batu kapur, tulang dan bahan mineral sintetis.

7. Sumber Vitamin

Misalnya: beta karoten pada jagung, riboflavin pada bekatul, singkong dan biji-bijian.

8. Additives

Misalnya: antibiotik, bahan pewarna, pengharum dan obat-obatan.

Selanjutnya, penggunaan bahan pakan antara lain harus murah, disukai ternak (palatable), bergizi, mudah tersedia dan tidak beracun.

Hal yang harus diingat dalam pemilihan bahan pakan sangat menentukan berkembangnya suatu usaha peternakan di mana biaya pakan merupakan biaya produksi terbesar (70%).

Untuk standar pakan ternak ruminansia yang biasa digunakan dalam penyusunan ransum adalah SNI (Standar Nasional Indonesia) dan NRC (National Research Council). Standar Nasional Indonesia yang mengatur kebutuhan nutrisi pakan ternak sapi adalah SNI 3148-2:2017 Pakan Konsentrat – Bagian 2 : Sapi Potong. Syarat mutu pakan konsentrat sapi potong berdasarkan SNI 3148-2:2017 

Related News