• 25 November 2024

Genmaicha, Si Penakluk Penyakit Persendian

uploads/news/2020/05/genmaicha-si-penakluk-penyakit-30302df3c6e0360.jpg

Genmaicha teh hijau steam dengan campuran beras merah yang tinggi kolagen dan L-Theanin bisa mengatasi nyeri di persendian dan rasa sakit di lutut karena menipisnya kolagen dalam tubuh kita.”

JAKARTA - Komoditas teh menjadi salah satu produk perkebunan yang ramai peminat, meski arus perdagangan melemah akibat pandemi Covid-19.

Maraknya inovasi olahan teh jadi kunci mengapa komoditas ini tetap diserap pasar.

Teh yang kaya manfaat bagi kesehatan tubuh, saat ini tak hanya diolah sebagai minuman, namun sudah banyak digunakan untuk fungsi lain.

Baca juga: Konsumsi Teh Ganoderma untuk Kesehatan

Ada yang digunakan sebagai pengharum, campuran obat, bahkan bahan isian kasur dengan pemanas yang banyak digunakan di fasilitas spa.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pun menekankan penerapan inovasi dalam memajukan sektor pertanian.

Penerapan inovasi, menurutnya, menjadi bagian dari terobosan yang dilakukan untuk meningkatkan daya saing untuk mendukung ekspor produk-produk pertanian.

"Dalam mendorong ekspor, Kementerian Pertanian (Kementan) juga melakukan terobosan, yakni mulai dari pemanfaatan teknologi di hilir, efisiensi biaya produksi dan daya saing melalui modernisasi,” ucap pria yang akrab dipanggil SYL ini dalam keterangan tertulis Kementan, belum lama ini.

Salah satu olahan teh yang ramai peminat yaitu teh genmaicha.

Olahan teh yang diproduksi oleh Arafah Tea asal Bandung ini, diyakini mampu mencegah dan mengurangi penyakit persendian.

Menurut pemilik perusahaan Arafah Tea, Ifah Syarifah, jika rutin minum 600 mililiter atau tiga cangkir teh Genmaicha setiap hari, kaku di sendi-sendi tangan dan kaki akibat asam urat yang tinggi akan berkurang.

Genmaicha, tambahnya, merupakan teh dari daun sinensis yabugita, yang tumbuh di ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut

“Teh klon sinensis ini harus tumbuh di ketinggian tertentu dengan hara tanah yang masih bagus sehingga akan menghasilkan wangi daun teh yang khas,” ucap Ifah.

Ia menambahkan, daunnya agak kecil dan tebal, namun membutuhkan perhatian penuh dalam perawatannya, karena klon sinensis ini akan menghasilkan teh premium yang wangi dan lezat

Di negeri asalnya, Jepang, daun teh ini diproduksi dengan cara di-steam, sehingga aromanya harum dan lezat serta L-Theanin-nya terasa.

Biasanya, dikonsumsi dengan dicampur beras merah sanggrai yang kaya akan kolagen. 

“Genmaicha teh hijau steam dengan campuran beras merah yang tinggi kolagen dan L-Theanin bisa mengatasi nyeri di persendian dan rasa sakit di lutut karena menipisnya kolagen dalam tubuh kita,” tambahnya. 

Tak hanya itu, lanjutnya, daun teh genmaicha termasuk herbal diuretik.

Teh ini berkhasiat membersihkan racun dalam ginjal dengan melancarkan buang air kecil sehingga bisa menekan gejala asam urat.

“Minum Genmaicha  tiga cangkir setiap hari, insya Allah tubuh terasa ringan dan nyeri-nyeri di sendi hilang, buang air kecil lancar dan ginjal pun sehat. Aman minum setiap hari,” katanya. 

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono, mengapresiasi berbagai inovasi olahan produk perkebunan oleh para produsen.

Menurutnya, inovasi tersebut penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan bersaing di pasar baik lokal maupun global.

“Inovasi-inovasi baik di hulu maupun hilir, tentunya harus memperhatikan standar kualitas yang ada dan dibutuhkan negara buyer.  Yang tidak kalah penting, bagaimana inovasi-inovasi tersebut tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Berada pada koridor keberlanjutan, baik keberlanjutan usaha secara teknis maupun keberlanjutan lingkungan,” tutupnya.

Teh Rakyat

Nama teh genmaicha mungkin masih terdengar asing di telinga Sahabat Tani.

Namun, tidak bagi masyarakat Jepang.

Genmaicha sendiri merupakan teh hijau ala Jepang yang dikombinasikan dengan beras merah bakar.

Genmaicha juga sering disebut popcorn tea, karena saat beras merah dibakar menimbulkan bunyi khas seperti saat membuat popcorn.

Awalnya, genmaicha banyak diminum oleh masyarakat miskin di Jepang, karena tambahan beras merah dapat menghemat penggunaan teh.

Teh ini juga digunakan oleh orang-orang yang berpuasa untuk tujuan keagamaan.

Karena itulah, genmaicha juga disebut juga sebagai “teh rakyat”.

Namun, sekarang genmaicha juga dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat Jepang, bahkan penikmat teh dari berbagai negara.

Genmaicha sendiri memiliki warna khas kuning muda.

Rasanya ringan, gabungan dari rasa segar teh hijau dan aroma nasi bakar.

Meski Genmaicha berasal dari teh hijau, tapi cara yang direkomendasikan untuk menyeduh teh ini berbeda dengan teh hijau.

Dianjurkan menggunakan air panas yang mendidih.

Di Jepang sendiri juga dijual genmaicha matcha (bubuk teh hijau) yang ditambahkan ke dalamnya.

Produk ini biasa disebut, Matcha-iri Genmaicha.

Rasa dari Matcha-iri Genmaicha lebih kuat dan warnanya pun lebih hijau.

Namun, baik genmaicha maupun Matcha-iri Genmaicha memiliki manfaat teh hijau yang sama.

Nah, jika Sahabat Tani tertarik untuk menikmati rasa dan aroma Genmaicha khas Negeri Sakura, Sahabat Tani bisa coba membuatnya sendiri.

Cara membuat teh ini cukup mudah.

Siapkan, dua sendok makan beras merah, empat cangkir air, empat sendok teh daun teh hijau.

Sahabat Tani bisa menggunakan teh hijau instan sebagai alternatif.

Taruh beras dalam wajan kecil dan panaskan di atas api sedang sampai warnanya berubah kecokelatan.

Baca juga: Konsumsi Marmalade Dipercaya Cegah COVID-19

Pindahkan beras merah bakar ke panci kecil, tuangkan air dan didihkan.

Setelah mendidih, segera kecilkan api, tutup dan didihkan lagi selama satu menit.

Matikan api dan biarkan selama tiga menit.

Masukkan teh hijau dan biarkan lagi selama tiga menit.

Saring dan buang teh hijau serta beras merah tadi.

Sajikan genmaicha selagi panas.

Selamat mencoba.

Related News