• 22 November 2024

Panen Aquaponik di Tengah Pandemi

uploads/news/2020/05/panen-aquaponik-di-tengah-764913c10ae9d33.jpg

Bagus, lebih mudah pembuatan medianya selain dari tanaman dan menghasilkan ikan.”

JAKARTA - Di tengah situasi pandemi, sebagian warga mulai merasa jenuh atau tertekan dengan beraktivitas di rumah.

Salah satunya Sukardi, demi menyeimbangkan kesehatan fisik dan mental, ia melakukan berbagai aktivitas yang dilakukan demi hal tersebut. 

Di tambah, warga RT 14 RW 1 Kelurahan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan ini, baru saja menikmati hasil panen sayur dan ikan segar.

Baca juga: Mengenal Konsep Budiklamber saat Pandemi

Panenan tersebut tidak hanya menambah nutrisi bagi keluarganya, tetapi juga menambah penghasilan.

Tak menunggu lama, ia berhasil memanen sayur melalui metode hidroponik. 

Melalui teknik hidroponik, Sukardi dan beberapa warga lain di kampung menanam dan memanen beragam sayur.

Ia menanam sayuran sejak dua tahun yang lalu.

Panen sayuran itu berupa kangkung, sawi, selada, dan pakcay.

Saat ini, ia sedang mencoba dengan teknik aquaponik.

Teknik aquaponik menggunakan media sederhana, seperti ember kapasitas 60 liter, gelas plastik, spon busa, kawat, arang, dan sekam.

Menurutnya, teknik bisa sekaligus memanen sayuran dan ikan lele. 

“Bagus, lebih mudah pembuatan medianya selain dari tanaman dan menghasilkan ikan,” ujar Sukardi dalam keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (16/5) kemarin.

Ia mengenal teknik hidroponik dan aquaponik ini melalui seorang relawan yang datang ke kampungnya beberapa tahun lalu.

Sukardi dan warga lain memiliki kelompok tani di Gang Hijau Pancoran Indah.

Dengan hasil panen yang semakin baik, kelompok tani ini mulai belajar menjual hasil panenannya. 

Melalui usaha mandiri ini, masyarakat dapat beraktivitas di rumah sekaligus meringankan beban ekonomi.

Sayuran dapat dipanen setiap tiga minggu sekali dan ikan lele dapat menjadi lauk pelengkap nutrisi makanan keluarga. 

“Harapan saya, semoga warga lainnya dapat mengikuti membuat aquaponik dan hidroponik agar dapat menghasilkan sendiri sayuran dan daging ikan segar,” ujarnya.

Langkah sederhana Sukardi ini sendiri, bisa mendukung upaya ketahanan pangan di tengah pandemi COVID - 19.

Bahkan, pada tahapan lebih lanjut, warga dapat memanfaatkan hasil panen dengan menjualnya.

Di sisi lain, aktivitas berkebun di perkotaan dengan lahan terbatas atau urban farming ini menjadi aksi adaptif yang dapat dilakukan oleh siapa saja di tengah pandemi.

Aktivitas ini bisa jadi jadi langkah untuk menyeimbangkan kesehatan fisik dan mental masyarakat.  

Baca juga: Hadapi Pandemi dengan Vertical Garden

BNPB sendiri sangat mendukung inisiatif mandiri warga dalam menghadapi situasi COVID-19.

Deputi Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja mengatakan, pihaknya akan terus mendukung upaya-upaya inovasi dan semangat masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sekaligus mengurangi penyebaran COVID-19.

"Saya kira idenya itu, sudah bagus sekali. Kami mendukung," ucap Wisnu pada Jumat lalu (15/5) di Graha BNPB, Jakarta.

Related News