• 5 December 2025

Profesor Herry Penemu Padi Tinggi Protein Pertama di Dunia

uploads/news/2025/08/prof-ir-herry-penemu-2928674e6db96cc.jpg

Jagad Tani - Prof. Ir. Herry S. Utomo, MS., Ph.D seorang anak Malang yang kini mengukir prestasi di dunia akademik internasional, kembali mencatatkan namanya di kancah global. Pria yang kini menjabat sebagai profesor tetap di Louisiana State University (LSU), Amerika Serikat, ini tak hanya dikenal karena kemampuannya di bidang pertanian, tetapi juga karena inovasi revolusionernya dalam dunia pangan.

Berbekal pendidikan dari Universitas Brawijaya (UB), Herry melanjutkan studi master di University of Kentucky dan meraih gelar doktor di LSU. Perjalanan akademiknya diwarnai dengan dedikasi dan kerja keras, yang membawanya menuju posisi yang sangat dihormati dalam dunia pendidikan. Kini, Herry menjadi profesor penuh di LSU setelah melalui perjalanan panjang, dari asisten profesor hingga akhirnya dianugerahi gelar kehormatan F. Avalon Daggett Endowed Professor pada tahun 2017.

Salah satu inovasi terbesar yang dihasilkan oleh Prof. Herry adalah Cahokia Rice, varietas padi tinggi protein pertama di dunia. Berbeda dengan beras biasa, Cahokia Rice mengandung 50% lebih banyak protein, menjadikannya solusi ideal bagi mereka yang membutuhkan asupan protein yang lebih tinggi, seperti penderita diabetes. Tidak hanya itu, beras ini memiliki indeks glikemik rendah, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk gaya hidup sehat.

Selain kandungan nutrisinya yang menguntungkan, Cahokia Rice juga unggul secara agronomis. Padi ini tahan terhadap penyakit jamur Pyricularia Grisea, memiliki umur pendek, dan dapat dipanen hingga 7.560 kg/ha, menghasilkan sekitar 150 kg protein murni per hektar. Potensi beras ini, jika ditanam dalam skala luas, dapat memenuhi kebutuhan protein nasional dan membantu mengatasi masalah kekurangan gizi di berbagai belahan dunia.

Prof. Herry menjelaskan bahwa Cahokia Rice bukan hanya sebuah pencapaian ilmiah, tetapi juga sebuah misi kemanusiaan. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan pangan yang sehat dan alami, yang dapat mengatasi permasalahan kekurangan gizi global. Dengan kemampuan beras ini untuk diproduksi secara efisien, diharapkan dapat menyediakan alternatif pangan berkualitas tinggi bagi masyarakat yang membutuhkan.

Meski berkarier di luar negeri, Prof. Herry tak pernah melupakan tanah kelahirannya. Ia aktif bekerja sama dengan universitas-universitas di Indonesia, memperkuat hubungan riset internasional, serta mengadakan kuliah daring untuk masyarakat di daerah-daerah tertinggal. Ia juga memimpin Indonesian Diaspora Network United (IDN-U), sebuah organisasi yang memperkuat peran serta diaspora Indonesia dalam pembangunan negara.

Prof. Herry berharap bahwa kontribusinya dalam dunia ilmu pengetahuan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia, terutama mahasiswa Universitas Brawijaya. Ia selalu menekankan pentingnya kerja keras dan tidak mudah puas dalam meraih impian. "Saya anak Malang, kuliah di UB. Semua bisa dicapai asal mau berusaha. Jangan cengeng, jangan cepat puas," ujarnya.

Pesannya untuk generasi muda Indonesia sangat jelas: keluar dari zona nyaman, bangun karakter, perluas jaringan, dan beri dampak positif bagi masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa kesuksesan harus diiringi dengan tanggung jawab untuk kembali membangun bangsa. “Indonesia butuh kalian, jangan lupa untuk memberikan kontribusi,” tegas Prof. Herry.

Related News