Jajaki Peluang Usaha Telur Burung Puyuh di Jabodetabek

Jagad Tani - Kebutuhan pasar tentu selalu disesuaikan dengan kemampuan si pembeli. Nah bagaimana jika kebutuhan konsumennya tinggi namun produsen masih terbatas, jelas ini merupakan sebuah peluang yang potensial.

Djaja Suharja, salah satu pelaku ternak Burung Puyuh Petelur di Kabupaten Bogor, menceritakan bila permintaan pasar akan telur puyuh di kawasan Jabodetabek terbilang cukup tinggi.

Baca juga: Tukang Jagal, Kini Jadi Bos Pakan Ternak

"Berdasarkan hasil survei kita, itu untuk Jabodetabek kurang lebih 17 juta butir per lima hari, Berapa banyak yang bisa di suplai dari pasar Jawa Barat? Ini kurang lebih baru sekitar di 5 jutaan per minggu," ungkap Djaja.

Sehingga hal ini tidak menutup kemungkinan bagi para peternak puyuh pemula untuk belajar, dan bermitra dengan para peternak puyuh lainnya.

"Nah itu diluar dari pasar institusi, apa itu pasar institusi? seperti perusahaan-perusahaan makanan yang bahannya diproduksi dari telur burung puyuh seperti Ekado, dll. Untuk institusi ini kalau kita mau kontrak itu kebutuhan per harinya ada di 40 ribu butir," sambungnya.     

Hingga saat ini Jawa Barat memang dikenal oleh pasar Jabodetabek dengan telur lokal yang punya tingkat freshness atau kesegaran yang luar biasa jika dibandingkan dengan daerah di luar Jawa barat.

"Karena dia dari kandang langsung ke pasar, tidak ada penimbunan dari peternak ke tengkulak dulu," pungkas alumni IPB ini.