Cara Mencegah Gagal Panen Cabai Rawit Hidroponik
Jagad Tani - Dalam membudidaya tanaman hidroponik seperti cabai rawit, sekilas memang terlihat mudah dalam merawatnya namun kenyataan di lapangannya bisa saja berkata lain. Sebab tidak menutup kemungkinan jika tanaman akan terkena serangan penyakit dan hama, sehingga dapat menyebabkan gagal panen.
"Nah untuk budidaya cabai rawit secara hidroponik alhamdulillah kita untuk meminimalisir serangan penyakit dengan mengganti medianya menggunakan Cocopeat (media tanam yang terbuat dari serabut kelapa) dan menggunakan Pestisida Nabati (pestisida berbahan dasar tanaman) untuk mencegah serangan hama," papar Indra Bachtiar selaku pendamping yang ada di Green House Pesantren Pertanian Darul Fallah.
Melakukan pencegahan jelas lebih baik jika dibandingkan dengan melakukan pembasmian terhadap hama, sebab bisa meminimalisir berbagai resiko. Adapun cara penerapannya untuk penyemprotan pestisida nabati, Bachtiar menyatakan bahwa ia harus membuat Yellow Trap atau perangkap hama yang berwana kuning terlebih dahulu.
"Kita tempel yellow trap di sekeliling kebun, baru kita semprotkan dengan pestisida nabati yang bahan racikannya (terbuat) dari bawang, cabai dan sereh. Nah, itu kita rutin semprotkan 2 hari sekali atau bisa sehari sekali," tuturnya di Green House yang berlokasi di Ciampea, Kabupaten Bogor Tersebut.
Pemilihan tempat tertutup seperti Green House juga memberikan pengaruh, sebab menurut Indra, ketika ia menanam di luar, cuaca akan mempengaruhi hasil panen. Ketika musim hujan banyak yang gagal panen dan saat musim kemarau banyak terserang hama. Jadi dengan menggunakan green house dan ditanam dengan metode hidroponik bisa membuatnya bisa membudidayakan cabai rawit di sepanjang tahun.
Dengan pemilihan tempat, perawatan dan pencegahan yang sudah dilakukan tersebut, kini di Green House tempat Bachtiar bekerja sudah bisa menghasilkan jumlah panen sebesar 30 Kg Cabai Rawit/Minggu, dengan omset rata-rata mencapai Rp 20 Juta/Bulan.

