• 5 December 2025

Pati Bidik Panen 10 Ton Per Hektare (Petani Optimistis dengan Dukungan Pemerintah)

uploads/news/2025/08/pati-bidik-panen-10-44692f826efc7b8.jpg

Jagad Tani - Kabupaten Pati kembali hijau dengan hampran sawahnya setelah musim tanam kedua dimulai. Pemerintah Kabupaten Pati kini menargetkan produktivitas padi bisa menembus angka 10 ton per hektare. Target ini dicanangkan melalui gerakan terpadu yang melibatkan penyuluh, pemerintah desa, hingga kelompok tani.

Bupati Pati, Sudewo, menegaskan bahwa sosialisasi teknik tanam modern dan pemupukan presisi sudah menjangkau lebih dari 60 persen desa. “Kita berharap seluruh desa bisa menerapkan metode ini paling lambat September 2025,” ujarnya dalam agenda sosialisasi pertanian di pendopo kabupaten.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang 2024 Pati menghasilkan sekitar 520 ribu ton gabah atau setara dengan 350 ribu ton beras. Angka ini menjadi modal kuat untuk melangkah menuju target ambisius tersebut, apalagi tren nasional pada awal 2025 menunjukkan produksi padi mulai kembali pulih setelah periode kering panjang.

Di tingkat lapangan, Dinas Pertanian Pati juga menggulirkan program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B). Program ini menyasar kelompok tani dan kelompok wanita tani untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga. Dengan kebutuhan pangan sebagian bisa dipenuhi dari pekarangan sendiri, petani lebih leluasa mengalokasikan biaya untuk benih unggul, pupuk, hingga teknologi budidaya.

Namun perjalanan tidak selalu mulus. Awal 2024 lalu, banjir besar merendam lebih dari 7.000 hektare lahan pertanian di Pati. Kementerian Pertanian kemudian menyalurkan bantuan pompa dan sarana irigasi untuk memulihkan kondisi sawah. Dari pengalaman pahit itu, petani kini lebih disiplin mengelola air dan menerapkan pola tanam yang adaptif terhadap cuaca ekstrem.

Infrastruktur penunjang juga ikut diperkuat. Waduk Seloromo, embung, bendung, dan jaringan irigasi menjadi andalan dalam menjaga ketersediaan air. Pemerintah daerah memastikan perawatan serta optimalisasi waduk dan embung terus berjalan agar petani tidak lagi bergantung penuh pada curah hujan.

Optimisme makin tinggi karena sejumlah desa di Pati sudah berhasil membuktikan panen padi hingga 10 ton per hektare. Kuncinya adalah disiplin budidaya, penggunaan varietas unggul, tata kelola air yang baik, dan pendampingan intensif dari penyuluh serta TNI. Ke depan, tantangan terbesar adalah menjaga konsistensi pendampingan, memastikan akses pembiayaan tepat waktu, serta menyiapkan pasar yang adil bagi gabah Pati.

Sumber:

BPS Jawa Tengah. (2024). Data produksi gabah dan beras Kabupaten Pati.

Kementerian Pertanian RI. (2024). Laporan penanganan banjir dan bantuan pompa untuk petani Pati.

Dinas Pertanian Kabupaten Pati. (2025). Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) dan sosialisasi peningkatan produktivitas.

Pemerintah Kabupaten Pati. (2025). 

 

Related News