• 5 December 2025

Minimalisir Kematian Gurami Saat Pengantaran Jarak Jauh

uploads/news/2025/08/minimalisir-kematian-gurami-saat-89470467b3b6bf8.jpg
Jagad Tani - Herdiansyah, salah seorang pelaku usaha ikan di Bogor, selama ini menerapkan beberapa hal dalam meminimalisir kematian pada Ikan Gurami, saat ikan-ikan tersebut tiba di lokasi tempat penyimpanan ikan miliknya.
 
"Kenapa metodenya di jeriken bukan langsung disebar (ke kolam) kayak Nila? Kalau gurami, karena perbedaan cuaca di lokasi awalnya dari Kediri, Jawa Timur itu panas. Sementara di Bogor kan dingin cuacanya. Jadi saat datang dari truk langsung diturunin saja, udah dibiarin di jeriken tempatnya," ungkap pria yang akrab disapa Dian ini.
 
 
Sebab menurut Dian, jika dipindahkan ke dalam kolam, suhu Bogor yang dingin akan menyebabkan ikan-ikan tersebut mati karena belum beradaptasi sehingga harus di karantina terlebih dahulu agar gurami tersebut bisa menyesuaikan diri dengan dinginnya suhu di Bogor.
 
"Kalau di sini paling kita service air, jumlah airnya ditambah tiap sore, itu bisa kuat sampai seminggu kalau ikannya fisiknya bagus. Tapi kalau ikannya yang datang jelek paling di pindahkan ke kolam. Tapi alhamdulillah sejauh ini dalam waktu 2 hari ikan-ikannya juga sudah habis," ungkapnya.
 
Selain itu, Dian menambahkan, sebaiknya sebelum melakukan pengiriman ikan jarak jauh seperti dari Kediri ke Bogor, para peternak ikan atau si pengirim ikan setidaknya tidak memberi makan sebelum melakukan pengiriman.
 
"Pernah satu truk itu hancur semua, sebab ada yang ngeyel dikasih makan dulu sebelum dikirim ke sini. Biar bobotnya naik, dikasih makan dulu. Jadinya sampai sini banyak yang mati. Nah, tipsnya jangan dikasih makan atau puasa dulu H-5 hari, paling bagusnya 2 hari. 2-5 hari jangan kasih makan biar sampai Bogor ikannya sehat," pungkas pemilik dari UD Mekarsari ini. 

Related News