• 5 December 2025

Translokasi Badak Jawa Dari TNUK ke JRSCA

uploads/news/2025/09/translokasi-badak-jawa-dari-70947904cba1fd5.jpg

Jagad Tani - Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menegaskan bahwa translokasi Badak Jawa ke Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) bukan berarti memindahkan satwa langka ini keluar dari habitatnya. Translokasi Badak Jawa adalah proses pemindahan individu badak dari semenanjung ujung kulon ke lokasi yang telah disiapkan secara ekologis dan dinilai aman.

“Jadi tetap di habitat alaminya, area tersebut diatur agar badak tidak berjauhan antara individu jantan dan betina bisa bertemu untuk kawin,” jelas Kepala Balai TNUK Ardi Andono.

Baca juga: Bendungan Logung Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Hingga tahun 2019 ada 6 individu badak terpantau di area tersebut. Oleh karena itu, Ardi menyampaikan JRSCA bukan habitat buatan, area ini tetap habitat asli Badak Jawa, hanya dikelola dibuatkan pagar supaya lebih aman, terpantau, dan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang biak.

Area ini difungsikan sebagai second population area berlokasi tidak jauh dari lokasi semula dan dibatasi pagar. Tujuannya untuk mendukung pembentukan populasi baru yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Memiliki luas 5.100 Ha JRSCA dirancang sebagai upaya meningkatkan populasi Badak Jawa melalui strategi konservasi yang lebih terukur. Area ini dibatasi oleh pagar yang dibangun bertahap sejak tahun 2010, tahun 2021 sampai dengan tahun 2022.

“Kami ingin publik memahami bahwa translokasi ini adalah strategi konservasi serius, bukan berarti mengurung badak, apalagi memindahkannya keluar dari kawasan TNUK. Justru ini wujud langkah nyata menjaga badak tetap di habitat aslinya dengan manajemen yang lebih baik,” tegas Ardi.

 

Related News