“Ini adalah suatu berkah karena sebagai petani hanya satu yang mereka harapkan, ada yang membeli produk mereka.”
JAKARTA - Aceh bukan hanya terkenal dengan kulinernya seperti kopi atau roti canainya saja, tetapi Aceh juga menyimpan potensi khasnya yaitu Nilam.
Tanaman semak ini banyak ditemukan di wilayah Aceh jaya.
Melansir dari keterangan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tanaman nilam (Pogostemon cablin) dapat diolah untuk menghasilkan minyak nilam atau patchouli oil sebagai larutan fiksatif (pengikat aroma) untuk berbagai campuran parfum.
Baca juga: Andaliman, Rempah Primadona Toba Samosir
Karena itu, banyak perusahaan dunia yang tertarik dengan nilam dari Aceh.
Indonesia yang menyediakan sekitar 90% minyak nilam mentah, saat ini ditargetkan dapat lebih banyak mengekspor minyak nilam terfraksinasi.
Hal tersebut berkat alat distilasi molekuler dan fraksinasi buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang diberikan kepada Atsiri Research Center Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (ARC PUI-PT Nilam Aceh Unsyiah).
Para alumni Unsyiah mengembangkan produk yang berasal dari tanaman nilam ini yang dinamakan dengan sebutan RAMU.
Sayangnya, tanaman nilam kurang diminati oleh petani Indonesia.
Padahal, nilam pun memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
Harga per kilogram-nya dapat mencapai Rp400.000 hingga Rp1.000.000.
Minyak nilam ini sampai disebut dengan sebutan emas cair oleh Belanda.
Selama ini, minyak nilam mentah Indonesia diekspor ke beberapa negara lain untuk diolah oleh negara tersebut menjadi minyak nilam terfraksinasi.
Dengan alat distilasi dan fraksinasi buatan BPPT ini, Unsyiah mampu mengolah 24 ton daun nilam per tahun langsung menjadi minyak nilam terfraksinasi.
Baik fraksinasi berat atau kandungan 60% untuk larutan fiksasi atau larutan dasar parfum maupun fraksinasi ringan.
Menristek sekaligus Kepala BRIN, Bambang PS Brodjonegoro berharap, mesin distilasi dan fraksinasi menjadi berkah bagi petani nilam di Aceh.
Ini karena daun nilam yang mereka dulu jual sebagai minyak nilam mentah, kini dapat diolah langsung menjadi minyak nilam yang sudah difraksinasi dengan harga jual tidak terlalu fluktuatif dan lebih tinggi.
Dengan mengolah daun nilam langsung di Unsyiah, Indonesia dapat menjual larutan dasar parfum langsung ke merk parfum dunia tanpa melalui pengolahan di luar negeri.
“Ini adalah suatu berkah karena sebagai petani hanya satu yang mereka harapkan, ada yang membeli produk mereka. Ada jaminan pembeli karena minyak nilam itu menjadi begitu berharga, begitu dicari oleh banyak pelaku bisnis tidak hanya di Aceh dan Indonesia tapi juga global,” ujarnya.
“Adanya pembeli ini membuat hidup mereka lebih nyaman, lebih sejahtera, dan membuat mereka lebih serius dalam mengembangkan tanamannya dan menjaga kualitas dari tanaman yang akan dipanen tersebut,” lanjutnya.
Emas Cair Indonesia
Nama nilam sendiri pada awalnya dinamakan oleh Belanda.
Pada zaman dahulu, terdapat perusahaan Belanda bernama Nederlands Indische Land ook Acheh Maatzchappij, yang mengatur perdagangan dan sistem penjualan dari tanaman patchouli.
Tujuannya, untuk diambil minyaknya dan diperdagangkan di luar Aceh.
Bagian yang diolah dari tanaman ini yaitu daunnya.
Nantinya, daun nilam yang telah panen akan dikeringkan terlebih dahulu.
Dari 100 kilogram daun nilam kering, dapat bisa menghasilkan 2,5 liter minyak nilam.
Prosesnya pun membutuhkan waktu sampai empat jam lebih.
Daun nilam dipanaskan di dalam tabung instalasi.
Kemudian, uapnya dikeringkan di dalam sebuah tabung kecil yang nantinya akan menjadi minyak nilam.
Produk nilam ini juga mengambil nilam dari para petani dan berpengaruh pada kehidupan petani nilam.
Minyak nilam yang berasal dari petani cenderung berwarna hitam pekat, sehingga harus di bersihkan lalu menjadi jernih berwarna kekuningan dengan sebutan proses kemurnian.
Proses kemurnian dari tanaman nilam ini akan membuat minyak nilam menjadi dua fraksi yaitu fraksi ringan yang mengandung anti-bakteri dan anti-jamur cocok dipakai sebagai hand sanitizer dan body scrub.
Warnanya pun berubah menjadi kuning terang.
Kemudian ada juga fraksi berat dengan warna kuning yang lebih pekat.
Fraksi berat ini yang dipakai oleh industri parfum.
Manfaat dari nilam ini pun sangat banyak.
Baca juga: Keampuhan Eucalyptus sebagai Anti-virus
Dapat sebagai relaksasi, sebagai bahan kosmetik serta sebagai perawatan tubuh.
Campuran minyak nilam dengan garam bersodium tinggi yang mengandung banyak magnesium pun digadang-gadang dapat mendetoksifikasi tubuh.
Campuran ini juga bermanfaat dapat menyerap racun di dalam tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit.