Industri Minyak Atsiri Perlu Terus Dikembangkan
Jagad Tani - Getah aromatik dari pohon genus Styrax sebagai bahan baku kemenyan, tidak hanya bernilai jual tinggi, tetapi juga menyimpan potensi besar untuk dikembangkan menjadi minyak atsiri.
“Hilirisasi kemenyan memberikan nilai tambah lebih tinggi sekaligus memperkuat daya saing Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah penghasilnya,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita.
Baca juga: Sulawesi Utara Miliki Potensi di Sektor Pekebunan
Dirjen IKMA tersebut mengemukakan, awalnya getah kemenyan dikenal sebagai bahan ritual dan wewangian tradisional. Namun kini, pemanfaatannya semakin luas dan bisa digunakan sebagai bahan produk wewangian seperti parfum, aromaterapi, pengharum ruangan, hingga kosmetik dan insektisida alami.
Berdasarkan data Trademap.org mencatat, pada 2024 ekspor produk getah alam, resin, dan oleoresin Indonesia, termasuk kemenyan, mencapai USD55,5 juta dengan volume 43.685 ton, atau setara USD1.270,45 per ton. Sementara itu, ekspor produk hilirisasi berupa minyak atsiri dan turunannya tercatat USD42,3 juta dengan volume sekitar 1.776 ton atau bernilai USD23.817,56 per ton.
“Angka ini menunjukkan bahwa nilai per ton produk hilirisasi jauh lebih tinggi dibandingkan bahan mentah. Artinya, hilirisasi kemenyan mampu memberikan nilai tambah signifikan dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global,” jelas Reni.
Sebagai langkah awal, Ditjen IKMA melalui Direktorat Industri Kimia, Sandang, dan Kerajinan (IKM KSK) berkoordinasi dengan Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan (IHHP) serta dinas terkait di Kabupaten Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan. Dua wilayah ini merupakan penghasil utama yang menyumbang sekitar 80% produksi kemenyan dunia.
Bahkan Kemenyan Tapanuli Utara pada tahun 2025 telah memperoleh sertifikat Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum. Hal ini membuktikan karakteristik, kualitas, dan reputasi kemenyan asal daerah tersebut, sekaligus memberikan perlindungan hukum dan nilai ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat setempat.
“Kemenyan Indonesia dikenal berkualitas tinggi dan diminati pasar global, khususnya di India, Vietnam, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Prancis,” tandasnya.

