• 5 December 2025

My Platy, Jual Platycerium Seharga 150 Juta

uploads/news/2025/09/my-platy-jual-platycerium-817371554ce5198.jpg

Jagad Tani - Martin Jonathan Besigk ialah seorang pemilik usaha tanaman hias My Platy dan spesialis dalam penyediaan tanaman Platycerium atau tanduk rusa, yakni  jenis tanaman hias epifit (jenis tanaman yang tumbuh dengan cara menumpang pada tanaman lain sebagai tempat hidupnya). 

"Platycerium itu tanaman epifit. Jadi dia bukan jenis tanaman yang merugikan inang, sebab dia kan kebanyakannya tumbuh di pohon-pohon dan dia tidak merugikan inang pohonnya," ungkap Martin saat ditemui di gelaran Folia Fantasia Vol.2 di Bumi Pakubuwono, Jakarta Selatan.

Baca juga: Tanaman Kelas Atas Hadir di Folia Fantasia Vol.2

Menurutnya, jenis tanaman ini persebarannya bisa dilakukan dengan cara menghasilkan pups (anak-anak yang tumbuh di samping indukan), anakan tanaman tersebut muncul dari rimpang (batang bawah) yang menjalar di samping tanaman induk. Selain itu sebarannya bisa juga melalui penyebaran dari spora.

"Kalau yang aku display di sini, mayoritas spesies Indonesia. Mulai dari Platycerium Willinckii yang adanya cuma di Indonesia dengan konsentrasi sebaran di Pulau Jawa, hingga Platycerium Dwarf yang hybrid hasil dari kultivasi (pembudidayaan)," jelasnya. 

Bahkan kisaran harga untuk satu jenis tanaman ini bisa dibilang cukup premium dan bernilai ekonomis tinggi, sebab harganya mulai dari range Rp 500 ribu hingga Rp 150 juta untuk satu jenis Platycerium, tergantung dari proses perawatan dan kelangkaan jenis tanamannya.

"Kalau yang Rp 500 ribu itu jenisnya Platycerium Hilii (yang habitat aslinya berasal dari Papua dan Australia). Ini hasil kultivasi dari spora dan proses pembentukannya sampai jadi seperti ini, memakan waktu hampir 2 tahun dari spora. Jadi spora ini kita semai, kita perbanyak via spora," terangnya.

 

Sementara itu, untuk jenis Platycerium lokalan Jawa hasil kultivasi dari Thailand, karena menghasilkan Branching (percabangan daun yang banyak) dan menjadikannya sebagai tanaman yang rare (langka) sehingga harga untuk satu jenisnya mencapai Rp 150 juta.

"Jadi dia khusus, ini karena rare. Itulah kenapa harganya jadi sampai Rp 150 (juta) Karena memang sejarang itu bisa dihasilkan. Dan prosesnya itu mulai dari anakan hingga sampai sebesar ini membutuhkan waktu hampir 4 tahun," pungkas Martin, Jumat (26/09).

 

Related News