• 5 December 2025

Ribuan Ton Sarang Burung Walet Berhasil Diekspor

uploads/news/2025/10/894-86-ton-sarang-burung-17176d55e944e4d.jpg

Jagad Tani - Berdasarkan data BEST TRUST, total volume ekspor sarang burung walet (SBW) Indonesia pada periode Januari–September 2025 mencapai 894,86 ton, dan menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar global yang diekspor ke berbagai negara, seperti Tiongkok, Hong Kong, Vietnam, Macao, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Jepang hingga Korea Selatan.

Saat ini sudah tercatat sebanyak 3.800 rumah walet yang teregistrasi secara resmi dan menjadi jaminan kualitas produk dari hulu sampai hilir. Bahkan, industri pengolahan sarang burung walet yang banyak tersebar di Pulau Jawa memberikan dampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Baca juga: Layanan Angkut Sampah Gratis Jakarta, Begini Caranya

“Dalam memastikan produk ekspor Indonesia memenuhi standar dan protokol negara tujuan. Kami terus melakukan edukasi kepada pelaku usaha agar proses ekspor berjalan lancar dan berkelanjutan,” ujar Sahat Manaor Panggabean selaku Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), dikutip dari keterangan resminya, Rabu (15/10).

Barantin melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan DKI Jakarta (Karantina Jakarta) akhirnya berhasil melepas sebanyak 25.000 botol produk olahan SBW untuk di ekspor ke Vietnam dengan nilai yang mecapai Rp1 miliar di Terminal Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) CDC Banda, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan DKI Jakarta, Amir Hasanuddin, menambahkan bahwa salah satu bentuk dukungan konkret dalam percepatan ekspor adalah penerapan digitalisasi layanan perkarantinaan melalui sistem BEST TRUST, yang mempermudah pelaku usaha memperoleh sertifikasi ekspor secara efektif dan efisien. Sertifikasi kini dapat dilakukan di daerah asal, sehingga memangkas waktu dan biaya logistik.

“Karantina tidak hanya berperan menjaga keamanan hayati dari ancaman, tetapi juga memastikan produk yang keluar dari Indonesia bernilai tambah tinggi dan memenuhi persyaratan negara tujuan,” tegas Amir.

 

Related News