Lahirnya Singa Putih Selama Pandemi
Bayi singa putih ini lahir dalam kandungan selama tiga bulan secara normal di taman kandang konservasi tersebut dengan berat mencapai 1,5 kg.
JAKARTA - Singa putih merupakan hewan karnivora yang berasal dari Timbavati, Afrika Selatan.
Jumlahnya hingga kini hanya 11 ekor yang berada di alam liar.
Jenis hewan ini bukan termasuk albino yang kekurangan warna kulitnya.
Baca juga: Berkenalan dengan Si Cantik, Corona
Hewan ini menjadi sangat langka dan populer lantaran jumlahnya yang sedikit, sehingga banyak yang menginginkannya.
Tak banyak yang tahu, menurut Chris McBride dalam bukunya The White Lions of Timbavati, singa putih merupakan hasil mutasi langka pada singa kruger (Panthera leo krugeri).
Ini terlihat pada warna rambutnya, satwa tersebut merupakan anti-mainstream.
Populasi satwa ini sudah terancam punah, perkembangbiakannya saja bisa memakan waktu yang lama hingga mencapai tiga tahunan.
Namun, kabar gembira datang dari Taman Safari Prigen (TSP), Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Seekor bayi singa putih baru lahir pada 8 April 2020 yang diberi nama Gisel.
Sejak lahirnya Gisel, anggota keluarga jenis satwa ini di Taman Safari Prigen pun bertambah menjadi enam ekor.
Bayi singa putih ini lahir dalam kandungan selama tiga bulan secara normal di taman kandang konservasi tersebut dengan berat mencapai 1,5 kilogram.
Ia setiap hari menyusu dua jam sekali dan beraktivitas normal.
Melansir dari ANTARA, Manager Edukasi TSP, Eko Windarto menjelaskan, tidak ada perubahan signifikan untuk merawat satwa tersebut yang baru lahir.
Perawat satwa (keeper), Ponasri juga menggunakan alat-alat kesehatan lengkap saat mengeluarkan Gisel.
“Dia (Gisel) dibawa ponasri keluar pukul 10 pagi sampai pukul 11 saja, itu digunakan untuk mencari cahaya matahari yang cukup,” katanya.
Perawatan yang intensif perlu diberlakukan agar satwa ini dapat hidup normal selama masa pandemi corona atau COVID-19.
Ia juga nantinya akan diberikan vaksinasi agar memiliki ketahanan tubuh dari virus seperti manusia pada umumnya.
Taman Safari Prigen (TSP) tetap memberlakukan pemeliharaan satwanya dengan baik, meski dalam kondisi penutupan sementara akibat adanya wabah COVID-19.
Mulai dari perawatan, pemberian pakan, serta pengobatan untuk satwa yang sedang melahirkan atau pun mengandung.
Adanya kelahiran satwa baru, merupakan indikator keberhasilan dalam penyelamatan dan pencegahan satwa yang terancam punah.
Taman Safari Prigen sendiri termasuk ke dalam salah satu unit lembaga konservasi Taman Safari Indonesia Group yang berdiri sejak 29 Desember 1997.
TSP memiliki kurang lebih sebanyak 3.000 jenis satwa yang mana 200 spesies berasal dari berbagai penjuru dunia.
Baca juga: Detik-Detik Lahirnya Bayi Gajah, Covid
Taman konservasi ini disebut-sebut sebagai taman safari terbesar dan terluas di Asia dengan banyaknya koleksi satwa.
Selain itu, taman safari tersebut juga dilengkapi fasilitas lainnya yang tak kalah menyenangkan untuk Sahabat Tani kunjungi, salah satunya Tiger Cave Restaurant.
Jadi, setelah pandemi COVID-19 berakhir, jangan lupa berkunjung ya Sahabat Tani.