• 13 December 2025

Cerita Tentang MBG di Pulau Yapen Papua

uploads/news/2025/10/cerita-tentang-mbg-di-29417981a1273c8.png

Jagad Tani - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, sebagian besar sekolah sudah menerima distribusi dari program tersebut. Mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sejak bulan Februari 2025, Kabupaten Kepulauan Yapen sudah mempunyai sebanyak tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi dan masih akan menyusul jumlah dapur-dapur lainnya. Adapun sebanyak delapan sekolah sudah menerima distribusi MBG, di antaranya TK Pertiwi, TK Filadelfia, SD YPK Emanuel 2 Serui, SD Inpres 1 Serui, SD Negeri 1 Serui, SD Negeri 2  Serui, SMP Negeri 2 Serui dan SMA Negeri 1 Serui.

Baca juga: Harga Telur Jabodetabek Terpantau Naik

Afri Tarmita, salah seorang guru di SMA Yapis Serui, bercerita bahwa proses pendistribusian program MBG ini memang dilakukan secara bertahap, dan peserta didik di sekolah tempatnya mengajar merasa cukup antusias dengan adanya pemberlakuan program tersebut.

"Anak-anak di sekolah kami bahkan sangat antusias dan jadi semangat untuk berangkat ke sekolah. Apalagi mereka juga sudah mendengar cerita dari teman-temannya yang sekolah di sekolah lain yang sudah menerima program MBG ini, jadi mereka ikut semangat menunggu program ini," terang wanita yang akrab disapa Micis ini. 

Menariknya hal yang dilakukan oleh pihak sekolahnya pada saat ini yakni, melakukan identifikasi dan pendataan kepada seluruh siswa. Tujuannya untuk mengetahui riwayat kesehatan siswa yang tidak bisa makan makanan jenis tertentu, sehingga kejadian yang tak diinginkan bisa ditanggulangi dan diminimalisir sejak awal.  

"Kan ada siswa yang alergi dengan makanan, tidak semua makanan itukan bisa mereka makan. Jadi kita lakukan pendataan dulu, dari data tersebut kita jadi tahu siswa tersebut tidak bisa makan makanan yang seperti apa, takutnya nanti ada yang alergi dan macam-macam kan," ungkapnya saat dihubungi oleh Tim Jagad Tani, Selasa (21/10).

Pendataan tersebut tentu dinilai penting dan harus dilakukan, sehingga bisa bermanfaat untuk mengantisipasi kejadian ataupun hal-hal tak terduga yang nantinya bisa mengganggu siswa dalam proses belajar serta Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). 

Menurut Micis, pendataan sudah dilakukan oleh pihak sekolah pada pertengahan bulan Oktober ini, dan pihak sekolah tinggal menunggu jadwal pedistribusian program MBG saja. Ia pun melanjutkan jika pendistribusian tersebut memang dilakukan secara bertahap mulai dari SD hingga SMA.     

"Pendistribusian yang dilakukan memang dilakukan dengan cara bertahap dan berjenjang. Selain itu, lokasi sekolah kami juga kan berada di pesisir, mungkin (dari pihak MBG) menjadwalkannya merata ke lokasi-lokasi tertentu dahulu. Baru nanti masuk ke sini, dan kami semua cukup antusias menantikan program ini," tukasnya.

 

 

Related News