• 5 December 2025

Anak Muda Pahami Literasi Kehutanan Sebagai Pengetahuan

uploads/news/2025/11/generasi-muda-perlu-pahami-1870402715c4cca.png

Jagad Tani - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian Kehutanan melalui Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan (Pusgenri) bekerja sama dengan Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Wilayah I Pematangsiantar melakukan penyuluhan sebagai upaya memperkuat literasi kehutanan serta pembelajaran lapangan bagi generasi muda.

Setidaknya ada sebanyak 73 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara, yang mengikuti kegiatan BESTARI RIMBA (Belajar Lestari dari Rimbawan) yang digelar di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Pondok Buluh. Tidak hanya mengedukasi tentang lingkungan, tetapi juga sebagai dukungan terhadap pencapaian Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, melalui peran generasi muda dalam pelestarian hutan, pengendalian emisi karbon, dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan.

Baca juga: Pulihkan Hutan di Taman Nasional Tesso Nilo

“Kami ingin mengajak mahasiswa untuk tidak hanya melihat hutan sebagai ruang hijau, tetapi juga sebagai sumber pengetahuan dan inspirasi. Pendekatan ini sejalan dengan semangat Kementerian Kehutanan dalam mendorong partisipasi publik, terutama generasi muda, untuk mendukung target FOLU Net Sink 2030,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan, Luckmi Purwandari.

Lewat tema Forest Explorer: Trekking Edukatif dan Citizen Science di KHDTK Pondok Buluh, para peserta diajak menjadi penjelajah ilmiah di alam terbuka dengan trekking menuju Air Terjun Lima Tingkat, serta melakukan pengamatan langsung terhadap tumbuhan dan satwa liar, mengenali morfologi, membuat sketsa lapangan, dan mendokumentasikan temuan.

Materi identifikasi flora dan fauna dari Yayasan Orangutan Sumatera Lestari juga diberikan kepada para peserta, serta ada pula pelatihan dasar keterampilan bertahan hidup di alam (basic jungle survival skill) yang diberikan oleh pengelola KHDTK Pondok Buluh, guna memperkaya wawasan ekologis dan keterampilan praktis dalam berinteraksi dengan alam secara bijak.

Hasil akhir kegiatan tersebut, seluruh catatan pengamatan lapangan dan dokumentasi peserta akan dihimpun menjadi “Buku Saku Jalur Trekking Air Terjun Lima Tingkat”, yang berisi informasi biodiversitas kawasan dan panduan edukatif bagi pengunjung. Karya akan menjadi bentuk kontribusi dari generasi muda dalam mendukung konservasi dan edukasi publik.

 

Related News