• 5 December 2025

Mengatasi Serbuan Kecoa dan Tikus Musim Hujan

uploads/news/2025/11/mengatasi-serbuan-kecoa-dan-818362f8bcfa4ca.jpg

Jagad Tani - Musim hujan sering menjadi pemicu peningkatan jumlah populasi dari kecoa dan tikus di kawasan permukiman kita. Hal ini dikarenakan kondisi yang lembap, saluran air tersumbat, serta terjadi genangan air yang membuat kedua hama ini keluar dari sarang dan mencari tempat yang lebih kering, termasuk masuk ke rumah.

Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu kita lakukan yakni dengan menjaga kebersihan lingkungan, tentunya sampah-sampah yang ada di rumah harus dibuang setiap hari, makanan tidak boleh dibiarkan terbuka, serta area dapur perlu dijaga agar tetap kering untuk mencegah kecoa bersarang.

Baca juga: Peternakan Bebek Korea Selatan Terkena Flu Burung

Selain menjaga kebersihan, hal yang harus dilakukan juga dengan menutup akses masuknya hewan-hewan tersebut, termasuk celah-celah kecil yang ada di rumah. Tikus dapat masuk melalui celah kecil sekalipun, sementara kecoa bisa menyelinap melalui retakan dan lubang ventilasi, sebagai pemilik rumah, tentu kita harus memastikan untuk menutup setiap celah tersebut.

Kemudian, perlu juga untuk memeriksa saluran pembuangan, lubang lantai kamar mandi, serta celah di sekitar pipa karena di area itu juga kerap menjadi pintu masuk hama saat hujan deras, apalagi di kawasan pemukiman padat seperti di Jakarta dan sekitarnya.

Tentunya jika hewan ini sudah mulai marak berkeliaran di pemukiman kita, pengendaliannya juga harus dilakukan. Untuk tikus, bisa kita gunakan perangkap tikus atau bisa juga dilakukan dengan memasang lem tikus di tempat-tempat yang dicurigai sebagai jalur lalu-lalangnya.

Sedangkan untuk menangani kecoa, gunakan umpan gel (gel bait) dan perangkap perekat. Menggunakan metode alami seperti minyak peppermint atau daun salam bisa membantu mengusir kecoa, karena ada bau-bau tertentu yang tidak disukai oleh kecoa, meskipun ini bisa dibilang sebagai solusi pelengkap dan solusi utama.

Dengan menerapkan beberapa hal sederhana tersebut, kita bisa sedikit meminimalisir terhadap risiko kesehatan yang akan dialami. Karena tikus berpotensi membawa penyakit seperti leptospirosis (penyakit yang sering terjadi setelah banjir akibat air yang terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri Leptospira). 

Related News