“Meski demikian, masih terdapat kemungkinan bahwa katak mini Micryletta sumatrana juga hidup di daerah dataran rendah lainnya di selatan Sumatera.”
JAKARTA - Sejumlah peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) baru saja menemukan katak jenis baru Sumatera Selatan.
Jenis baru katak tersebut diberi nama Micryletta sumatrana.
Sejauh ini, habitat katak tersebut hanya ditemukan di kawasan hutan harapan, Jambi dan Sumatera Selatan, serta di suaka margasatwa Gumai Pesamah, Sumatera Selatan.
Baca juga: Benarkah Akan Terjadi Kiamat Serangga?
“Meski demikian, masih terdapat kemungkinan bahwa katak mini Micryletta sumatrana juga hidup di daerah dataran rendah lainnya di selatan Sumatera,” ujar peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Amir Hamidy dalam keterangan resmi LIPI belum lama ini.
Amir mengatakan ukuran katak ini memang tergolong mini.
“Katak jantan hanya memiliki tubuh 17,4 milimeter, sedangkan betinanya berukuran 22,8 milimeter,” ujar Amir.
Dirinya menjelaskan, katak mini tersebut juga memiliki ciri morfologi bagian punggung (dorsal) yang berwarna coklat keemasan dengan sedikit bintik-bintik gelap.
“Bagian perut atau ventral berwarna cokelat gelap disertai corak berwarna putih krem.”
Menurut Amir, karakter morfologi tersebut menjadi ciri atau pembeda utama dengan sesama anggota katak marga Micryletta lainnya.
Baik dengan jenis Micryletta inornata yang dapat ditemukan di bagian utara Sumatera (Medan, Aceh) ataupun jenis Micryletta lainnya yang tersebar di kawasan India, Indochina, dan Taiwan.
“Selain itu, bagian samping kepala dari jenis baru ini berwarna coklat gelap dengan bintik-bintik putih-krem di bibir dan wilayah tengah atau tympanum. Jika tungkai belakang diluruskan, bagian artikulasi tibiotarsal dapat mencapai depan mata,” ungkap Amir.
Amir mengungkapkan, ada perbedaan mencolok saat pertama kali terlihat dari pola sentral antara katak mini Micryletta sumatrana dengan katak Micryletta yang hidup di Sumatera Utara.
“Terdapat pola menyerupai batik atau jaring pada bagian perut katak yang ditemukan di selatan Sumatera. Sedangkan katak yang ada di utara Sumatera tidak memiliki pola tersebut," terang Amir.
Tak hanya itu, setelah penelitian terhadap DNA, Micryletta sumatrana justru lebih menyerupai katak yang ada di Vietnam.
“Bahkan perbedaan DNA-nya sudah mencapai level beda jenis. Sehingga, secara ilmiah ini dapat dipertanggungjawabkan sebagai jenis baru,” tutur Amir.
Baca juga: Munculnya Cacing Tanah, Pertanda Gempa?
Sejauh ini, penemuan katak jenis baru asal Sumatera berhasil dilakukan karena adanya teknologi molekuler.
Teknologi molekuler memungkinkan para peneliti lebih mudah mengidentifikasi DNA katak tersebut.
“Setelah dites DNA-nya, ternyata benar beda jenis antara populasi yang ada di Sumatera bagian selatan dengan yang ada di Sumatera bagian utara,” pungkasnya.