Inovasi Sektor Perikanan, Bermanfaat Bagi Masyarakat Pesisir
Jagad Tani - Penyebarluasan hasil inovasi teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas sektor kelautan dan perikanan, dengan tetap mengutamakan keberlanjutan ekologi memang harus selalu dilakukan, seperti teknologi Lampu Ri Tallangang (LARITA) dan Crab Drum yang berguna untuk budi daya kepiting, yang dihasilkan oleh penyuluh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, Sulawesi Selatan.
LARITA merupakan lampu celup hemat energi yang digunakan nelayan kecil untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan pelagis pada malam hari. Dibandingkan dengan lampu halogen konvensional 500 watt, LARITA hanya memerlukan daya 10–30 watt dan mampu menurunkan konsumsi bahan bakar hingga 80 persen.
Baca juga: Kerbau Bule Milik Ki Soya Tewas Tersengat
Hasil uji coba yang dilakukan di Kepulauan Selayar menunjukkan bahwa peningkatan hasil tangkapan hingga 150 persen, dengan penggunaan energi yang jauh lebih efisien dan dampak lingkungan yang minim. Lampu ini juga bisa dijalankan menggunakan aki bekas atau panel surya, sehingga cocok untuk nelayan kecil di daerah terpencil.
Adapun untuk inovasi Crab Drum, merupakan wadah berbentuk silinder fleksibel dari bahan plastik kuat yang dirancang untuk budidaya kepiting bakau (Scylla spp.), sehingga mampu mencegah kanibalisme antarkepiting, meningkatkan efisiensi pakan, dan mempermudah proses pemeliharaan hingga panen. Dari hasil uji lapang di berbagai daerah seperti Wakatobi, Konawe, dan Sidoarjo, Crab Drum terbukti bisa meningkatkan pertumbuhan kepiting hingga 40–60 persen.
”Keberhasilan inovasi teknologi seperti LARITA dan Crab Drum dapat ditunjukkan dari mudahnya teknologi tersebut diadopsi masyarakat karena memiliki kriteria murah untuk dicoba serta mudah atau tidak rumit untuk diterapkan,” ungkap Yayan Hikmayani Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (KP) dalam siaran resmi di Jakarta, Selasa (18/11).
Lahirnya teknologi terekomendasi ini menjadi contoh sinergi antara fungsi riset, pengembangan teknologi, dan penyuluhan perikanan BPPSDM KP. Inovasi yang lahir dari lapangan dapat disebarluaskan secara massif oleh masyarakat dengan pendampingan penyuluh perikanan di lapangan. Kedua inovasi tersebut telah ditetapkan sebagai teknologi terekomendasi berdasarkan Keputusan Kepala BPPSDM KP Nomor 320 Tahun 2025, yang dapat diadopsi oleh masyarakat pesisir dan pelaku usaha perikanan untuk meningkatkan efisiensi produksi serta keberlanjutan lingkungan.
“Kami berangkat dari persoalan nyata di masyarakat, bagaimana nelayan dan pembudi daya bisa tetap produktif dengan biaya operasional rendah namun ramah lingkungan. LARITA dan Crab Drum adalah wujud nyata transfer teknologi yang sederhana tapi berdampak besar bagi kesejahteraan pesisir,” ujar A. Indra Jaya Asad selaku Kepala BRPBAP3 Maros.

