• 5 December 2025

Perbedaan Iklim Jadi Kunci Budidaya Anggrek

uploads/news/2025/11/perbedaan-iklim-jadi-kunci-274391020252a6f.jpeg

Jagad Tani - Centra Anggrek terus memperluas pengembangan budidaya anggrek dengan memanfaatkan dua lokasi di Jawa Barat. Gilang selaku staf di Centra Anggrek, menjelaskan bahwa proses pembungaan dilakukan di wilayah Ciwidey, Kabupaten Bandung, sementara pembibitan dipusatkan di Kabupaten Cianjur.

Menurutnya, pemisahan lokasi tersebut dilakukan karena perbedaan karakter iklim, karena Cianjur lebih panas sehingga cocok untuk pembibitan, sedangkan Ciwidey yang memiliki iklim yang cenderung dingin, sehingga dinilai lebih ideal untuk pembungaan berbagai jenis anggrek, mulai dari varietas hybrid, spesies lokal, hingga anggrek koleksi asal Thailand seperti Vanda dan Dendrobium.

Baca juga: Kapal Ikan Terbakar di Laut Banda

Untuk perawatan, penyiraman dilakukan satu hingga dua kali sehari bergantung cuaca, sementara pemupukan dijadwalkan dua kali seminggu menggunakan pupuk daun dan pupuk bunga. Pada musim hujan, penggunaan fungisida ditingkatkan untuk mencegah serangan jamur dan pembusukan.

"Hama seperti tungau juga menjadi tantangan, terutama karena menyebabkan kerusakan pada daun. Biasanya kelihatan dari bagian bawah daun yang mulai menguning,” kata Gilang.

Sementara untuk harga, anggrek bulan hybrid dibanderol mulai Rp 125.000-150.000/tanaman, sementara jenis seperti Cattleya di kisaran Rp 150.000- 250.000/tanaman. Oncidium dijual dengan harga Rp 175.000-250.000/tanaman, serta beberapa jenis langka, termasuk Dendrobium spectabile asal Papua yang tersedia dengan media tanam pakis alami.

Gilang menyebutkan bahwa ke depan pihaknya berharap dapat mengembangkan bibit anggrek secara mandiri melalui produksi botolan agar tidak lagi bergantung pada impor yang saat ini masih mencapai sekitar 80 persen.

“Harapannya nanti kita punya laboratorium sendiri sehingga bisa memproduksi bibit lokal,” tukasnya saat ditemui oleh tim Jagad Tani.

 

 

 

Related News