Breeding Mas Koki bagi Pemula
“Untuk yang mau coba breeding, yang pasti sih induknya itu harus sama.”
JAKARTA - Memelihara ikan hias di akuarium, selain untuk menyalurkan hobi, juga dipercaya dapat menghilangkan stres.
Tentunya, memelihara ikan hias membutuhkan perlakuan yang lebih khusus dibandingkan memelihara ikan konsumsi.
Apakah Sahabat Tani tertarik untuk membudidayakan ikan hias?
Baca juga: Memilih Mas Koki yang Sehat
Gilang Diputra atau yang akrab dipanggil Gilang, memberikan beberapa tips untuk Sahabat Tani yang ingin mencoba membudidayakan ikan hias kas koki.
“Untuk langkah awal breeding itu, pertama kita harus pilih indukan. Lalu, untuk membedakan indukan jantan dengan betina itu letak utamanya ada di sirip renang. Perbedaannya adalah untuk indukan yang jantan, sirip renangnya kasar, kita bisa pegang ampelas-nya,” jelasnya kepada JagadTani.id di Farm Mas Koki Mina Seroja yang berada di Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, belum lama ini
“Kemudian untuk jantan itu perutnya biasanya lebih ramping. Tetap gendut cuma lebih ramping. Kemudian untuk alat kelamin yang jantan secara fisik bentuknya itu terlihat cekung ke dalam bukan menonjol,” sambungnya.
Gilang menambahkan, untuk membedakan indukan betina yaitu dengan merasakan tekstur siripnya yang terasa lebih halus dibandingkan jantan.
Kemudian, betina juga memiliki bentuk perutnya yang lebih besar dibandingkan perut si jantan.
Gilang juga menerangkan, ikan mas koki betina memiliki perubahan fisik pada alat kelaminnya berupa warna kemerahan, ketika sang betina akan bertelur.
“Untuk pilih bibit itu, yang paling utama adalah pertama tentunya harus sehat dengan ciri-ciri yang bisa kita lihat adalah ikannya lincah, gesit, cara makannya rakus,” ujarnya.
“Untuk indukan, umur empat bulan sebenarnya sudah bisa dipijah, cuma saya lebih suka pakai indukan yang sudah berumur di atas satu tahun. Kenapa yang satu tahun? Karena biasanya telurnya sudah mature, kemudian yang kedua sperma-nya lebih matang, dan juga lebih ‘greget’ ketika mengejar induk betinanya,” ungkapnya.
Pemuda berumur 20 tahunan itu menjelaskan, telur-telur yang dihasilkan ikan mas koki akan menetas kurang lebih dua hingga tiga hari.
Biasanya, hal itu akan ditandai dengan menempelnya telur-telur pada dinding akuarium atau media tempat ikan mas koki di-breeding.
Pada saat itu pun, ikan-ikan mungil yang baru menetas hanya bisa bergoyang-goyang saja dan belum bisa berenang bebas dan lincah.
Baca juga: Flowerhorn, Si Jenong yang Cantik
Ikan-ikan yang baru menetas itu juga belum bisa diberi makan, sampai mereka berusia kurang lebih dua hari.
“Setelah dua hari, baru saya kasih kutu air. Kutu airnya pun harus disaring lagi jadi yang kecil-kecil banget. Jangan over, karena kalau over itu kadang-kadang si kutu air malah makan si burawak yang baru menetas,” sebutnya.
“Untuk yang mau coba breeding, yang pasti sih induknya itu harus sama. Sama dalam artian jenis rancu ya harus sesama jenis rancu, jangan disilang. Nanti, rancu sama oranda, itu pasti jadinya tidak karuan. Atau misal ryukin sama demekin disilang, hasilnya pasti tidak karuan,” tutupnya.