• 27 April 2024

Menanam Toga di Lahan Sempit

uploads/news/2020/06/menanam-toga-di-lahan-62266c2a106c6ac.jpg

Tanaman toga termasuk tanaman yang mudah ditanam dan tidak memerlukan perlakuan khusus.

JAKARTA - Keputusan akan diberlakukannya normal baru oleh pemerintah, turut menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia

Terutama, bagi masyarakat yang harus beraktivitas di luar rumah. Penjagaan imunitas tubuh menjadi faktor dari dalam tubuh manusia agar terhindar dari COVID-19.

Baca juga: Mengintip Peluang Usaha Burung Puyuh

Peningkatan imunitas tubuh ini dapat dilakukan dengan olahraga, menjaga diri agar tidak stres dan mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi. 

Di samping itu, tanaman obat keluarga (toga) juga dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh manusia.

Sejak dahulu, masyarakat Indonesia telah mempercayai obat-obatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

Tanaman toga ini terdiri atas tanaman rimpang, herba, rumput-rumputan maupun tanaman herba lainnya.

Tanaman toga seperti jahe, kunyit dipercaya dapat membersihkan paru-paru.

Selain sebagai obat, tanaman toga dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masakan.

Budidaya tanaman toga dapat dilakukan di mana saja termasuk pekarangan yang sempit.

Hidayati Fatchur Rohmah, SP, MSi, dosen dari Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, memberikan tips menanam tanaman toga.

Sahabat Tani bisa melakukannya, meski hanya di pekarangan yang sempit.

Untuk membuat toga, diperlukan bibit yang ingin ditanam.

Bibit tersebut dapat diambil dari bumbu-bumbu dapur yang sudah tidak terpakai seperti jahe, kunyit, temulawak, dan kencur.

Bibit yang akan ditanam, dipilih dari rimpang yang sudah tua atau sudah mulai bertunas.

Pemilihan rimpang ini bertujuan supaya cepat tumbuh setelah ditanam. 

Sementara itu, bibit yang sudah disiapkan dapat ditanam dalam polybag maupun plastik bekas detergen dan minyak goreng.

Polybag tersebut diisi dengan media tanah dan dicampur kompos dengan perbandingan 1:1. 

"Tanaman toga termasuk tanaman yang mudah ditanam dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Tanaman toga berupa rimpang dapat ditanam di bawah pohon atau di tanah pekarangan yang kondisinya lembap. Tanaman toga ditanam di tanah kemudian dilakukan penyiraman. Usahakan agar tanah terjaga kelembapannya," papar Hidayati. 

Ia menjelaskan, pemeliharaan tanaman dapat dilakukan dengan pemupukan urea 130 gram per polybag, 35 gram SP36 per polybag, 113 gram KCl per polybag dengan cara melingkar.

Tanaman toga relatif tahan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga tidak memerlukan perawatan ekstra. 

Untuk panen, tanaman toga rata-rata dapat dipanen saat umur enam bulan sampai satu tahun.

Baca juga: Konsumsi Teh Ganoderma untuk Kesehatan

Ciri-ciri tanaman yang sudah tua, yaitu daun-daunnya sudah mulai layu atau bisa dilihat rimpangnya.

Jika sudah tua, maka sudah siap untuk dipanen.

"Jika dilakukan dengan perasaan senang, budidaya tanaman toga ini dapat memberikan manfaat dengan menghilangkan stres melalui tanam-menanam, mempercantik pekarangan dengan pengaturan tata letak tanaman toga sekaligus meningkatkan imunitas tubuh keluarga," tutupnya.

Related News