Jelang Nataru, Distribusi Beras Pedalaman Papua Dilakukan
Jagad Tani - Distribusi beras SPHP oleh Perum BULOG Kantor Wilayah Papua ke wilayah-wilayah yang yang sulit dijangkau seperti Pegunungan Bintang, Nduga, Yahukimo, dan Intan Jaya terus diperkuat. Empat kabupaten tersebut merupakan daerah pegunungan terpencil yang sulit dijangkau melalui jalur darat, sehingga bisa terdistribusi agar pasokan pangan tetap terjaga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sebanyak 1.250 kg beras dikirimkan melalui udara ke Kabupaten Nduga, sementara sebanyak 10.000 kg dikirim melalui jalur sungai dan diperkirakan tiba pada 11–13 Desember 2025. Adapun untuk Kabupaten Yahukimo telah disalurkan 2.000 kg beras melalui udara, ditambah 20.000 kg melalui jalur sungai dan diperkirakan akan tiba pada 11–13 Desember 2025.
Baca juga: Sejumlah SPPG Aceh Berubah Menjadi Dapur Umum
Proses distribusi melalui udara, darat maupun sungai disimpan sementara di gudang filial. Adapun pola multi-moda yang diterapkan untuk Pegunungan Bintang dan Intan Jaya juga diterapkan guna menghadapi kendala seperti cuaca ekstrem dan keterbatasan sarana transportasi.
“Pendistribusian ini bertujuan untuk menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Harga jual beras SPHP di empat wilayah tersebut tetap sama dengan daerah lainnya, yaitu Rp13.500 per kilogram. Pengiriman ke daerah seperti Nduga dan Yahukimo merupakan bagian dari komitmen untuk memastikan semua masyarakat di wilayah paling sulit dijangkau, tetap mendapatkan akses pangan yang layak,” ujar Ahmad Mustari selaku pimpinan Perum BULOG Kanwil Papua.
Distribusi ini dilakukan secara bertahap, dengan target penyelesaian sebelum masa perayaan Natal, di mana kebutuhan masyarakat meningkat signifikan. Terutama distribusi pangan di wilayah Pegunungan Bintang, Nduga, Yahukimo, dan Intan Jaya yang merupakan bagian dari wilayah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan), sehingga tetap bisa mengakses beras SPHP dengan harga sesuai ketentuan.

