Tragedi Terra Drone, Polisi Tetapkan Dirut Tersangka
Jagad Tani - Tragedi kebakaran yang terjadi di gedung Terra Drone Indonesia di kawasan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (09/12). Insiden tersebut menewaskan 22 orang pekerja dan menyebabkan puluhan lainnya luka-luka. Gedung yang terbakar merupakan tempat servis sekaligus kantor operasional perusahaan teknologi drone asal Jepang ini.
Polisi menyatakan bahwa kebakaran diduga berasal dari api yang muncul di lantai pertama, di mana sejumlah drone dan komponen elektronik, termasuk baterai, disimpan. Api dengan cepat menyebar ke lantai-lantai atas sebelum tim pemadam berhasil mengendalikan situasi.
Baca juga: Ini Alternatif Pengganti Minyak Kelapa Sawit
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa banyak korban diduga tewas akibat asap tebal dan terjebak dalam bangunan sebelum evakuasi darurat dapat dilakukan.
Direktur Utama Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini dan ditangkap oleh pihak kepolisian pada Kamis (11/12). Penangkapan dilakukan setelah proses penyelidikan yang menunjukkan adanya dugaan kelalaian yang berkontribusi pada terjadinya kebakaran.
Sementara itu, pihak parent company Terra Drone Corporation di Jepang telah merilis pernyataan resmi terkait penangkapan tersebut. Mereka menyatakan perusahaan ikut bekerja sama dengan otoritas setempat, berduka cita atas korban, dan akan mendukung proses hukum yang berjalan. Namun, mereka menahan diri untuk tidak memberikan komentar lanjutan agar tidak mengganggu proses penyidikan.
Terra Drone Corporation merupakan perusahaan penyedia teknologi dan layanan Unmanned Aerial Vehicles (UAV) atau drone industri yang berkantor pusat di Jepang. Sebelum insiden ini, perusahaan aktif menyediakan layanan survei udara, inspeksi, pemetaan, hingga solusi pertanian berbasis drone di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, Terra Drone dikenal sebagai penyedia layanan drone di sektor industri dan pertanian, serta aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk inovasi teknologi. Peristiwa tragis ini kini mendorong otoritas dan masyarakat untuk memperkuat standar keselamatan kerja dan tata kelola fasilitas yang memanfaatkan teknologi berbahaya seperti baterai berkapasitas tinggi. (hingga tulisan ini rilis, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan lebih lanjut).
