• 23 November 2024

Mengenal Bakteri Listeria Monocytogenes

uploads/news/2020/06/mengenal-bakteri-listeria-monocytogenes-56520001ccc2aff.jpg

Yang paling berbahaya adalah jika menginfeksi ibu hamil yang mungkin hanya akan menunjukkan gejala flu.”

JAKARTA - Saat ini masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan jamur enoki yang mengandung bakteri Listeria monocytogenes.

Pasalnya bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi listeriosis dan dapat berdampak serius bagi ibu hamil. 

Baca juga: Ketika Jamur Enoki Bermasalah

Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang merupakan pakar mikrobiologi pangan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Prof. Dr. Ratih Dewanti menjelaskan, bakteri Listeria monocytogenus ini merupakan bakteri yang biasa ditemukan di lingkungan, seperti di tanah, tanaman, silase, limbah, air dan sebagai penghuni sementara (trancient resident) di usus manusia.

Ia menjelaskan, bakteri L. monocytogenes bisa ditemukan di jamur enoki kemungkinan karena kontaminasi dari tanah atau diproduksi dengan sanitasi yang kurang baik, sehingga mencemari jamur tersebut. 

Lebih lanjut ia menerangkan, ada enam spesies Listeria , tetapi hanya satu yang telah dikaitkan dengan listeriosis pada manusia yaitu Listeria monocytogenes

Ia menerangkan seseorang yang terinfeksi listeria menunjukkan gejala serupa flu, seperti demam, nyeri sendi dan otot serta pusing.

Gejala tersebut bisa timbul beberapa hari setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Hal itu dapat berlanjut dengan fase invasi dalam satu hingga empat minggu setelah mengkonsumsi di mana bakteri memasuki darah dan bisa menyerang organ lain seperti selaput otak.

Fase ini terutama, mungkin terjadi pada pada kelompok rentan seperti lansia, balita, orang-orang dengan riwayat penyakit kronis. 

"Yang paling berbahaya adalah jika menginfeksi ibu hamil yang mungkin hanya akan menunjukkan gejala flu. Tetapi, bakteri tersebut bisa ditransmisikan ke janin sehingga bisa menyebabkan keguguran, lahir prematur, maupun bayi lahir mati (stillbirth) atau dengan meningitis," papar Prof Ratih dalam keterangan pers IPB University belum lama ini.

Di sisi lain, Prof Ratih menjelaskan, bakteri Listeria monocytogenes ini sebenarnya tidak tahan panas dan dapat dibunuh dengan pemanasan lebih dari 70o celsius dalam beberapa menit. 

Jadi, pemasakan dapat menghilangkan L. monocytogenes dalam makanan.

Akan tetapi, bakteri ini memiliki keunikan yaitu mampu tumbuh pada suhu refrigasi atau suhu dingin pada penyimpanan.

Dengan kemampuannya yang bisa berkembang dan tumbuh pada suhu dingin tersebut.

Maka, hal itu berpeluang menjadi kontaminan pada produk yang melalui "cold chain" dan menjadi sumber kontaminasi silang bagi makanan lainnya yang disimpan pada tempat yang sama.

Baca juga: Konsumsi Teh Ganoderma untuk Kesehatan

Oleh karena itu, Prof Ratih menyarankan, bagi masyarakat yang pernah menyimpan jamur enoki yang terkontaminasi L. monocytogenes di dalam kulkas, agar membersihkan kulkas tersebut dengan tujuan menghilangkan dan memutus rantai penyebaran bakteri Listeria monocytogenes

"Bagi masyarakat yang pernah menyimpan jamur maupun bahan makanan yang mengandung kontaminan listeria, silahkan kulkasnya dibersihkan supaya bisa memutus penyebaran bakteri tersebut," pungkasnya. 

Related News