Kurang Sehatnya Ekosistem Perairan Indonesia
JAKARTA - Pusat Penelitian Oseanografi - Coremap CTI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), merilis data terkini terkait status ekosistem perairan meliputi padang lamun, terumbu karang, dan mangrove di Indonesia pada Senin (29/6).
“Menurut data penelitian tahun 2018-2019, status padang lamun di perairan Indonesia masih dikategorikan kurang sehat atau moderat,” jelas Plt. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Agus Haryono pada Selasa (30/6).
Baca juga: Potensi Udang di Selatan Jawa
Menurut Agus, terumbu karang Indonesia masih berada dalam kategori medium dengan tingkat biomasa tergolong rendah.
“Begitu pula dengan hutan bakau yang rata-rata saat ini masih dikategorikan sedang berdasar Vegetation Health Index,” terangnya.
Agus menjelaskan, penyampaian informasi terkait status ekosistem pesisir Indonesia ini merupakan tanggung jawab LIPI sebagai Walidata Terumbu Karang dan Padang Lamun.
Ia juga berharap, data tersebut dapat digunakan oleh berbagai pihak dalam menyusun kebijakan pengelolaan dan konservasi sumber daya laut.
“Pemantauan terhadap ekosistem harus terus dilakukan supaya data terkait tren kondisi dari tiga ekosistem tersebut dapat dimonitor dengan metode ilmiah,” ungkapnya.
Berdasarkan data 2019, dari 1153 lokasi terumbu karang, ada sekitar 390 terumbu karang (33,82%) yang masuk kategori buruk, 431 terumbu karang (37,38%) masuk kategori sedang.
Lalu 258 terumbu karang (22,38%) masuk kategori baik dan 74 terumbu karang (6,42%) masuk kategori sangat baik.
Program pemantauan padang lamun pada 2018-2019 juga menyimpulkan, padang lamun di Indonesia umumnya memiliki komposisi multispesies.
Yang terdiri dari, tujuh hingga sembilan spesies lamun dan memiliki kelimpahan yang relatif sedang dengan tutupan antara 30-40%.
Selain itu, hasil pemantauan juga menemukan, padang lamun di bagian timur Indonesia umumnya lebih tinggi dalam persen tutupan dan kekayaan spesies daripada padang lamun di bagian barat Indonesia.
Sedangkan untuk ekosistem mangrove hasil pemantauan hutan bakau selama 2015-2019 menunjukkan, hutan bakau Indonesia terdapat sedikit peningkatan pada rata-rata cakupan kanopinya.
Baca juga: Penyu Lekang Bertelur Siang Hari
Di daerah barat menunjukkan tingkat kerapatan tinggi dengan dominasi spesies Rhizophora sp.
Spesies ini memiliki tingkat toleransi kerapatan antar pohon yang cukup rapat.
LIPI saat ini juga mengembangkan sebuah aplikasi berbasis android bernama Mangrove Collection and Analysis of Data (MACADA), untuk mempermudah para peneliti dalam melakukan monitoring terhadap hutan bakau secara akurat.