Jentik nyamuk, Pakan Wajib Cupang
TANGERANG - Ikan cupang (Betta splendens) merupakan salah satu jenis ikan hias yang digemari di Indonesia.
Pemilihan pakan yang kurang tepat menyebabkan pertumbuhan ikan yang tidak sesuai dengan usia ikan.
Salah satu alternatif makanan yang biasa dipakai yaitu pakan alami berupa jentik nyamuk.
Baca juga: Kisah Madrouf Membangun Ternak Cupang
Jentik nyamuk atau ‘encu’ dipercaya oleh banyak orang selama belasan tahun sebagai makanan terbaik untuk ikan cupang.
Nikko, pemilik peternakan cupang di sekitar Kelurahan Kreo Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten ini menjadi salah satu peternak yang menggunakan jentik nyamuk sebagai pakan wajib pada ikan-ikannya.
“Jadi di sini ada beberapa ikan jenis serit dan halfmoon. Nah, fungsi jentik nyamuk itu untuk mereka supaya tulangnya kuat, termasuk pakan wajib pada ikan serit dan halfmoon. Soalnya buntutnya panjang, kalau tidak dikasih jentik nyamuk, jadi lemas dia,” kata Nikko.
Jentik nyamuk sendiri memiliki kandungan protein yang sangat baik untuk betta fish.
Khususnya untuk anakan yang masih kecil.
Apa lagi, jentik nyamuk sangat mudah dicari.
Namun, sudah sedikit sekali pedagang yang memperjualbelikannya.
Ini dikarenakan jentik hanya bertahan beberapa hari sampai ia kemudian jadi pupa dan nyamuk.
Jadi, orang yang mendapatkannya, biasanya langsung diberikan pada ikan peliharaan.
Menurut Nikko, sedikit sekali yang mengembangbiakkan jentik nyamuk.
Sebenarnya, budidaya jentik nyamuk itu tidak susah loh.
Sahabat Tani hanya perlu wadah dan air, lalu nyamuk dan jentiknya akan datang dengan sendirinya.
Pilih air yang agak kotor, air yang bersih justru akan mengundang nyamuk demam berdarah.
Letakkanlah wadah di tempat yang gelap.
Setelah beberapa hari, periksalah wadahnya.
Kalau sudah ada jentiknya, langsung angkut dan berikan ke ikan.
Baca juga: Cara Membedakan Halfmoon dengan HMPK
Ingat ya Sahabat Tani, jangan berikan pupa atau kepompong nyamuk pada ikan cupang.
Ini karena, mengkonsumsi pupa dapat membuat ikan cupang sakit bahkan mati.
“Kalau misalnya jentik nyamuk atau kutu air biasanya diambil di alam. Tapi, sambil saya juga pelajari bagaimana cara ternaknya. Karena, tidak ada tempat yang memadai jadi belum ternak sendiri, yang penting saya sudah mengerti teorinya. Jadi, nanti kalau misalnya saya punya lahan seperti empang, ya tinggal ternak,” tutupnya.