Keampuhan Botol Kuning Perangkap Hama
“Kita pilih warna kuning, karena hama lebih tertarik.”
BOGOR - Serangan hama yang sempat membuat ketar ketir, kini tak lagi dirasakan oleh petani yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Berkah Mutiara Bogor Raya.
Untuk meminimalisir gangguan hama tersebut, mereka menerapkan ‘yellow trap’.
Perangkap hama yang terbuat dari botol air mineral bekas dan memiliki warna kuning ini diaplikasikan di kebun sayur mayur yang berada di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Senyum Sumringah Petani Mentimun Bogor
Anggota KWT Berkah Mutiara Bogor Raya, Titin Sri Suhartini mengungkapkan, yellow trap ini mulai diaplikasikan sejak sepekan lalu.
Hal itu dilakukan guna mengurangi jumlah populasi hama yang ada di lokasi kebun.
"Kebun kami kebetulan dekat lingkungan tempat sampah, kanan kiri juga masih kebun sama sawah. Jadi, memang untuk hama tanaman cukup banyak," ujarnya kepada JagadTani.id, Selasa (21/7) kemarin.
Selama ini dari hasil pengamatan, kata Titin, dampak dari hama seperti ulat api, kutu daun dan lalat buah, membuat beberapa bagian daun berlubang.
"Pertama kita pasang yellow trap itu di tanaman buncis. Sebenarnya perangkat hama ini bisa dipakai di semua tanaman, karena sistemnya menggantung di tanaman," imbuhnya.
Ia menjelaskan, yellow trap berfungsi untuk mengecoh pandangan hama agar tidak tertuju kepada bunga atau buah.
Sehingga, penggunaan warna kuning pada botol secara visual untuk menarik hama.
"Kita pilih warna kuning, karena hama lebih tertarik. Kalau tidak salah, dulunya dalam penelitian dinas terkait sempat dicoba warna merah, oranye, dan kuning," katanya.
Yellow trap yang diaplikasikan di kebun KWT Berkah Mutiara Bogor Raya dibuat cukup mudah dan sederhana.
Awalnya, kata Titin, seluruh permukaan bagian dalam botol air mineral bekas dicat dengan warna kuning.
Yellow Trap dapat dipasang, setelah bagian luar permukaan botol dioleskan lem secara merata.
Lem ini berfungsi sebagai perangkap, sehingga hama yang hinggap di botol akan menempel dan sulit melepaskan diri.
"Pemasangannya tinggal digantung saja pakai tali di area-area tanaman yang memang sering ditemui hama atau area tanaman yang banyak ditemukan daun-daunnya berlubang. Untuk lem bisa dipakai lem tikus," imbuhnya.
Menurut Titin, sejauh ini penggunaan lem tidak berpengaruh terhadap tanaman.
Namun begitu, perlu juga untuk diperhatikan dalam hal pemasangan yellow trap.
"Pengaturan pemasangan bisa dikira-kira saja. Kalau di kami pada 10 bedeng itu dipasang tiga yellow trap. Jadi tiga bedeng kami pasang satu yellow trap," ucapnya.
Baca juga: Memanen Untung dari Lahan Kosong
Titin menilai, yellow trap efisien untuk meminimalisir gangguan hama pada tanaman.
Hal itu dibuktikan, dengan banyaknya hama yang terperangkap di permukaan botol setelah dipasang yellow trap.
"Kalau melihat dari hasil tangkapannya luar biasa, pagi kami pasang, sorenya sudah cukup banyak hama yang menempel di botol. Botol ini sekali pakai, jadi setelah digunakan dipasang botol yang baru," tandasnya.