Terdamparnya Bangkai Paus Biru
Mamalia laut tersebut merupakan paus langka dan dilindungi oleh undang-undang, sehingga tidak diizinkan untuk memotong dan mengambil dagingnya.
JAKARTA - Paus biru merupakan mamalia laut terbesar di dunia.
Ia termasuk dalam anggota ordo Artiodactyla dan keluarga Balaenopteridae.
Mamalia ini dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun dan lebih senang memangsa hewan laut berukuran kecil.
Baca juga: Larangan Konsumsi Daging Hiu Paus
Hewan bernama latin Balaenoptera musculus memiliki berat sekitar lebih dari 130.000 kilogram dan panjang tubuhnya mencapai dua kali lebih dari dinosaurus T-rex.
Mamalia laut ini dapat ditemukan di semua Samudra, kecuali Samudra Arktik.
Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang baru-baru ini melaporkan, seekor paus biru ditemukan terdampar mati di pesisir Pantai Nunhila, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Paus itu diperkirakan usianya mencapai 70 tahunan, dan matinya juga belum diketahui karena memang tak ditemukan adanya luka di tubuh paus itu," kata Kepala BKKPN Kupang, Ikram Sangadji, kepada wartawan di Kupang, belum lama ini seperti melansir ANTARA.
Ia menjelaskan, mamalia laut tersebut merupakan paus langka dan dilindungi oleh undang-undang, sehingga tidak diizinkan untuk memotong dan mengambil dagingnya.
Pihaknya juga telah melakukan pengukuran terhadap paus biru itu.
Hasilnya, panjangnya mencapai 20 meter, sementara lingkar perutnya mencapai 12 meter.
Menurut pantauan ANTARA, terdampar dan matinya mamalia laut tersebut, diperkirakan pada Selasa (21/7) lalu, sekitar pukul 17.00 WITA.
Kejadian itu juga disaksikan oleh warga dan menyebabkan jalanan ramai sepanjang lima kilometer, akibat banyak warga yang berhenti di pinggir jalan.
Warga di sana tidak hanya menyaksikan hewan tersebut dari sudut jalan.
Beberapa warga juga ikut turun ke pantai untuk melihatnya secara dekat, serta mengabadikan momen tersebut pada saat air laut itu sedang pasang surut.
Ikram menambahkan, kondisi saat ini paus biru tersebut masih berada di pesisir laut, lantaran sulit untuk mengevakuasi laut yang sedang dalam kondisi surut.
Baca juga: Kemunculan Hiu Paus saat Pandemi
"Malam ini tak bisa evakuasi, jadi besok baru dievakuasi menunggu air laut pasang, jadi kemungkinan sekitar pukul 10.00 WITA akan dievakuasi ke pesisir," terangnya.
Ia juga mengatakan, tim gabungan akan membelah perut paus biru tersebut untuk mencari tahu, apakah ada sampah di dalam perutnya atau tidak.