• 27 November 2024

Manfaat Bekatul yang Sebenarnya

uploads/news/2020/08/manfaat-bekatul-yang-sebenarnya-538907f558105c2.jpg

JAKARTA - Masih banyak yang beranggapan, bekatul sama dengan dedak.

Sehingga, mengkonsumsi bekatul sama dengan mengkonsumsi dedak.

Secara kasat mata pun keduanya hampir sama, sehingga sulit dibedakan.

Apabila dilihat dari teksturnya, bekatul tentunya lebih halus, karena merupakan hasil proses penyosohan kedua.

Baca juga: Rangkaian Panjang Eucalyptus Atasi COVID-19

Sedangkan dedak hasil proses penyosohan pertama, sehingga teksturnya lebih kasar, karena masih terdapat serat maupun kulit padinya.

Menurut Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan), Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan, Kementerian Pertanian (Kementan), Dr. Priatna Sasmita, bekatul dan dedak hampir sama.

Namun, beberapa tahun terakhir bekatul menjadi perhatian sebagai pangan fungsional.

Berdasarkan hasil penelitian, bekatul mengandung sejumlah senyawa fenolik, serta kaya akan serat pangan, vitamin, serta mineral.

Keduanya sama-sama berasal dari limbah penggilingan padi hasil proses penyosohan, namun yang membedakan adalah Bekatul dapat dikonsumsi dan dijadikan pangan fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan seperti antikanker, antihipokolesterolemik, dan antiaterogenik,” kata Priatna dalam keterangan tertulis Balitbangtan belum lama ini.

Baca juga: Manfaat Kulit Ari Kacang Tanah

Priatna juga mengatakan, dalam pemanfaatan hasil samping penggilingan padi ini masih sangat terbatas.

Bahkan, di beberapa penggilingan padi bekatul dibiarkan terbuang, sehingga mencemari lingkungan sekitar terutama di saat panen raya.

Bekatul memiliki potensi yang besar dan mempunyai nilai guna dan ekonomi yang baik apabila dapat ditangani dengan benar dan bisa berdampak positif meningkatkan nilai tambah pada sistem bioindustri pertanian di pedesaan,” ujarnya.

Related News