Alumni UI Berbagi lewat Berkebun
“Tanaman yang dirawat dengan suka cita, akan menjadi berkat bagi keluarga dan juga orang lain.”
SORONG - Derek Fredrik Wamea, S. Pd., M. Si, lulusan Strata Dua (S2) Universitas Indonesia bidang Sosiologi, untuk Sosiologi Industri dan Pengembangan Masyarakat, menyulap sebagian lahan rumahnya yang berukuran 8x10 meter persegi menjadi tempat pembibitan tanaman.
Baca juga: Perdana! Menanam Sagu di Merauke
Selain itu, ia juga berkebun dengan beraneka tanaman yang membuat siapa pun yang melihatnya langsung tertarik untuk bercocok tanam.
Ia menjelaskan, telah melakukan program pembibitan dan tanaman sayuran dan buah buahan sejak pandemi COVID-19 atau sekitar Maret 2020 lalu.
Selain menanam untuk kebutuhan keluarga untuk menjaga ketahanan pangan selama pandemi, ia juga memberikan secara cuma-cuma bibit tanamannya kepada masyarakat melalui program ‘Jareth Nursery’.
Program ini, menurutnya, bertujuan untuk membatasi ruang gerak masyarakat selama masa karantina wilayah di Kota Sorong, Papua Barat.
Sehingga, selain terhindar dari paparan COVID-19, masyarakat juga dapat memenuhi kebutuhan dapur yang dapat diproduksi di pekarangan atau halaman rumah mereka.
Ia mengatakan, untuk memulai berkebun yang diperlukan yaitu kemauan untuk kotor, karena harus rajin menggemburkan tanah dan merawat setiap tanaman yang ditanam dengan suka cita.
"Tanaman yang dirawat dengan suka cita, akan menjadi berkat bagi keluarga dan juga orang lain," sebutnya belum lama ini.
Sejumlah tanaman yang ditanam dan dibibitkan antara lain, kangkung, sawi, bayam hijau, cabai rawit, cabai keriting, terong ungu, kacang panjang, jagung, kacang tanah, tomat, dan bawang merah.
Program Jareth Nursery ini banyak dirasakan manfaatnya oleh warga Sorong termasuk Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 Sorong, Gustaf Rumaikewi, SH., M.S.
Baca juga: TNI Bantu Panen Warga Kondo
Ia mengaku telah meminta bantuan Decky untuk membina sejumlah warga binaan untuk bercocok tanam di dalam Lapas.
Ia juga berharap, dengan menanam sayur di lahan kosong yang ada di dalam lapas, dapat memberikan manfaat bagi warga binaan termasuk dalam kebutuhan pangan tambahan di dalam Lapas.
