• 22 November 2024

Ketika Lahan Sampah menjadi Kebun

Ini tadinya lahan puing dan sampah, terus awal 2019 bapak RW-nya inisiatif untuk merubahnya menjadi kebun hidroponik seperti ini.

TANGERANG - Warga RW 05, Kelurahan Cibodas, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten, memanfaatkan lahan kosong di daerahnya untuk berkebun.

Lahan yang sebelumnya difungsikan warga sebagai tempat pembuangan sampah, kini disulap menjadi kebun sayur dan tanaman obat.

Baca juga: Alumni UI Berbagi lewat Berkebun

Lahan yang tidak cukup luas ini, dimanfaatkan oleh Ketua RW 05, Ahmad Yani menjadi sarana bagi warganya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Ini tadinya lahan puing dan sampah, terus awal 2019 bapak RW-nya inisiatif untuk merubahnya menjadi kebun hidroponik seperti ini. Dari nol banget mulainya, padahal bapak sama saya itu enggak ada yang basic-nya pertanian, kata Erna, selaku kader PKK RW setempat.

Tapi, karena niatnya baik untuk warga kita sendiri, jadi belajar otodidak. Alhamdulillah berhasil, alat-alatnya juga Alhamdulillah ada warga yang menyumbang, seperti paralon untuk hidroponik itu warga yang buat, kalau beli lumayan mahal,” lanjutnya.

Sayur yang ditanam pun bermacam-macam, seperti sawi, cabai, selada, pakcoy, timun, terong, dan lain sebagainya.

Tak hanya tanaman, di lahan tersebut juga terdapat kolam ikan lele untuk dibagikan kepada warganya secara cuma-cuma.

“Untuk saat ini semua dibagikan gratis kepada siapa pun warga di sini. Tapi, mungkin nanti akan diperjualbelikan, karena bagaimana pun kami juga butuh support untuk beli bibit, alat-alat, dan yang lain-lain,” ujar Fatur, selaku pengurus RW 05.

“Nah, kalau lele itu ada yang beli ada yang minta jadi kalau orang beli biasanya buat di pecel lele, pasar, ada yang buat dijual lagi di peternakannya sendiri, tapi kalau lagi banyak stoknya ya ambil aja,” tambahnya.

Awalnya, mereka hanya menanam dengan memanfaatkan sisa lahan di pinggir-pinggir makam saja.

Baca juga: Berkebun Organik Ala Manajer SriwijayaFC

Namun, setelah mendapat persetujuan dari pemilik lahan, mereka mulai memindahkan semua bibit ke lahan kosong tersebut dengan dibantu oleh warga.

Tadinya kita menanam cabai, terong, timun, itu di pinggir-pinggir kuburan sini saja. Terus, akhirnya baru pindah ke sini, kita angkat puing-puingnya sendiri saja. Ada puluhan karung. Tapi karena bapak RW-nya ini semangat, ya apa pun buat warganya. Jadi sudah enggak memikirkan capeknya. Malah kalau sudah panen, terus enggak ada yang ambil dia (Pak RW) suka marah sendiri. InsyaAllah ini menjadi amal jariyah buat kami semua, karena memang niatnya baik untuk warga,” tutup Fatur.

Related News