Mudahnya Membuat Pupuk Kompos Organik
JAKARTA - Salah satu cara untuk ikut melestarikan lingkungan agar tetap lestari, bisa dilakukan dengan memanfaatkan sampah yang ada di rumah.
Ada dua jenis sampah yang perlu kita ketahui.
Pertama, sampah organik dan yang kedua, sampah non-organik.
Baca juga: Nilai Emas dari Kotoran Kambing
Nah, Sahabat Tani bisa menyulap sampah organik yang ada di rumah menjadi pupuk kompos padat.
Seperti yang dilakukan oleh Tutik Sri Susilowati, Ketua Klinik Bank Sampah Budi Luhur yang berada di RT.10/RW.2, Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Tutik menjelaskan, sangat mudah untuk membuat pupuk kompos padat dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar, tanpa perlu membeli dan mengeluarkan biaya yang besar.
Pertama, Sahabat Tani perlu menyediakan wadah.
Sahabat Tani dapat memanfaatkan barang-barang di sekitar seperti ember bekas, kaleng cat bekas, derigen air minum bekas, dan sejenisnya.
“Kemudian yang kedua, ambil sampah dapur kita dari sisa-sisa makanan. Atau bisa juga kita campur dari daun-daun yang bertebaran di rumah kita. Jadi jangan dibuang, daun-daun itu bisa kita manfaatkan,” kata Tutik saat ditemui Jagadtani.id belum lama ini.
“Sampah-sampah dapur kita kumpulkan, kemudian kita potong kecil-kecil menggunakan gunting. Kenapa harus digunting? Karena potongan-potongan kecil tersebut dapat membantu lebih cepat pembusukan dan lebih cepat menyatu dengan tanah,” lanjutnya.
Tak lupa, Tutik juga menambahkan bahan-bahan lain yang perlu disiapkan, yaitu tanah dan air kolam lele.
Setelah mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang diperlukan, Sahabat Tani juga dapat memulai dengan memasukkan tanah ke dalam wadah yang telah disiapkan.
“Sebelum kita memasukkan sampah-sampah yang kita sudah buat ini, kita masukkan tanah ke dalam tabung. Setiap kita masukan tanah, perbandingannya itu sebanyak kita akan memasukkan sampah. Setelah tercampur dengan baik, kemudian ratakan,” jelasnya.
Setelah mencampurkan keduanya, selanjutnya Tutik juga menambahkan air dari kolam lele yang ia punya.
Tutik pun menyarankan Sahabat Tani agar dapat mengganti menjadi air biasa, apabila tidak ada air kolam lele.
“Setelah itu kita masukan air untuk membantu mempercepat pembusukan dan agar hasil lebih bagus. Air tidak perlu banyak banyak, yang penting basah,” tambahnya.
Setelah proses pembuatan selesai, Sahabat Tani perlu menutup rapat tabung tersebut.
Proses pembusukan pupuk akan berjalan selama kurun waktu tiga minggu.
Tutik menambahan, tips lain agar pupuk tersebut dapat menjadi media tanam yang pas adalah dengan mencampurkannya dengan sekam dan tanah.
Baca juga: Manfaat Tersembunyi Cacing Tanah
Hanya dengan merogoh kantong sebanyak Rp4.000, Sahabat Tani pun bisa mendapatkan satu karung sekam.
“Kita campur satu takar pupuk dengan satu takar sekam. Kemudian ditambah lagi satu takar tanah. Lalu kita aduk dengan rata bahan-bahan itu. Sangat mudah bukan Sahabat Tani? Siapa pun pasti bisa melakukannya. InsyaAllah lingkungan kita jadi bersih, bersih itu indentik sehat, serta kita juga ikut membuat bumi jadi lestari,” tutupnya.