“Kualitas kopi yang baik yaitu kopi yang berwarna merah. Bukan kopi pelangi, yaitu seluruh biji kopi, hijau, kuning dan merah di campur jadi satu.”
PAGAR ALAM - Eko Saputro, petani kopi dari Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan, mulai memilih cara panen kopi dengan cara yang baik dan benar.
Menurutnya, cara panen biji kopi merah dinilai lebih untung, ketimbang memaksa panen dicampur dengan biji kopi masih berwarna hijau dan kuning.
Baca juga: Berharap pada Kopi Muncar
"Kualitas kopi yang baik yaitu kopi yang berwarna merah. Bukan kopi pelangi, yaitu seluruh biji kopi, hijau, kuning dan merah di campur jadi satu," katanya belum lama ini.
Selama ini, ia mengakui memanen dengan cara sembrono, di saat kopi yang masih belum matang (berbiji hijau) ikut dipanen juga.
"Harga kopi yang berbiji merah lebih mahal, per kilogram Rp50.000, sedangkan yang dicampur atau pelangi hanya Rp20.000 per kilogram," ungkap dia.
Menurutnya biji kopi merah banyak dipakai di kedai kopi.
Sedangkan biji kopi pelangi, merupakan kopi dengan harga murah yang kerap dijual di warung kecil.
Selain itu, dalam mengembangkan kebun kopinya, ia melakukan dengan cara stek sambung.
Hal itu bertujuan, agar terjadi peremajaan pada dahan dan daun pohon kopi, sehingga buah lebih lebat dan cepat berbuah.
"Setiap bulan bisa panen, luas kebun kopi hanya setengah hektare, ada sekitar 700 pohon. Setiap bulan bisa panen 100 kilogram biji merah kering," ungkapnya.
Bahkan, saat menyeduh kopi dari biji merah aroma dan cita rasanya berbeda.
"Ada pelanggan saya cerita, sejak berhenti merokok ia jarang minum kopi. Tapi, setelah mencoba racikan kopi hasil petik merah petani di Pagar Alam, ia jadi suka minum kopi lagi," kata dia.
Baca juga: Efek Menjemur Kopi di Jalan
Menurutnya bagi pecinta kopi hitam dan kental, memang perlu waktu untuk menyesuaikan diri saat meminum kopi racikan biji merah.
Namun, bagi yang jarang meminum kopi, racikan biji merah bisa menjadi alternatif pilihan.
"Rasa dan aroma bubuk kopi petik merah relatif lebih soft. Tapi ya itu, harganya tentu lebih mahal," tutupnya.