Panen Berlimpah dengan Sistem Budikdamber
“Ikan yang bisa kita gunakan tak hanya ikan lele, bisa juga menggunakan ikan nila.”
TANGERANG SELATAN - Budidaya ikan dalam ember atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘budikdamber,’ belakangan ini menjadi salah satu teknik yang mulai diterapkan masyarakat.
Teknik budikdamber dianggap lebih bervariatif, karena lebih untung dua kali lipat dengan cara beternak lele dan menanam sayur sekaligus pada satu wadah yang sama, meski pun Sahabat Tani tidak memiliki lahan yang luas.
Baca juga: Panen Kangkung di Rakit Apung
Dalam situasi yang sulit seperti saat ini, masyarakat tetap berusaha menjaga ketahanan pangan keluarga melalui teknik budikdamber, karena dapat dilakukan dengan mudah di area perumahan.
Selain itu, teknik ini juga lebih efektif untuk daerah yang sulit mendapatkan air.
Akmal Fathan, merupakan salah satu petani muda yang juga menerapkan teknik Budikdamber di sekitar rumahnya.
Pendiri dari Beri Benih ini mengaku, ia sudah mencoba teknik ini sejak tiga tahun yang lalu.
"Sudah sering menerapkan teknik ini sejak lama, sudah sering panen juga. Panen sayur kangkung, pakcoy, kalau sekarang lagi tanam cabe di atasnya,” katanya saat ditemui Jagadtani.id di sekitar Jalan Kavling Raya, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, belum lama ini.
Akmal menyebut, teknik budikdamber dapat menghasilkan panen melimpah, dengan menghasilkan panen lele sekaligus panen tanaman secara akuaponik.
Dalam teknik ini, Sahabat Tani bisa beternak jenis ikan yang dapat bertahan hidup pada kadar air yang cukup rendah.
Saat ini, Akmal menyebut ia sedang membudidayakan ikan lele.
“Ikan yang bisa kita gunakan tak hanya ikan lele, bisa juga menggunakan ikan nila. Banyak juga yang pakai ikan nila,” ujar pria berusia 20 tahunan itu.
Jenis ember yang ia gunakan sendiri berukuran 80 liter.
Menurutnya, ember juga perlu diletakkan di tempat yang cukup terkena sinar matahari, sehingga pertumbuhan tanaman dapat tumbuh dengan baik.
“Air ikan lele di bawahnya ini, bagus untuk pertumbuhan tanaman. Istilahnya, dia bisa sebagai pupuk dari tanaman akuaponik ini,” ungkapnya.
Baca juga: Akuaponik Bambu Ala Wakapolsek
Akmal berharap, ke depannya masyarakat juga bisa lebih mengenal teknik budikdamber, khususnya di wilayah yang tidak memiliki lahan, seperti daerah perkotaan atau pekarangan yang sempit sekali pun.
“Saya berharap masyarakat bisa menerapkan teknik ini di rumah masing-masing. Masyarakat bisa lebih mengenal teknik budikdamber, sehingga bisa menyejahterakan pangan diawali dari rumah sendiri,” tutupnya.