Aneka Kehidupan di Bendungan Selorejo
“Setiap jam tujuh pagi sudah ada setoran dari nelayan. Kadang ada udang, nila, tombro (ikan mas), wader, sama gatul (ikan guppy).”
MALANG - Bendungan Selorejo di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, dikenal sebagai tempat penampungan air hujan dan debit Sungai Konto.
Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai budidaya perikanan, irigasi, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Bendungan Selorejo memiliki lahan seluas 650 hektare dan terletak di ketinggian 650 meter di atas permukaan laut (Mdpl) yang juga menjadi objek wisata alam.
Baca juga: Suka Duka Panen Raya Brambang
Tempat tersebut, juga sering menjadi lokasi penyebaran bibit ikan yang diagendakan.
Salah satunya pada 2019 lalu, pada acara Jambore Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Timur ke-17, salah satu agendanya yaitu penebaran benih ikan lokal.
Jenis-jenis ikan yang ditebar yaitu ikan wader sebanyak 25.000 ekor dan muaraganting sebanyak 25.000 ekor.
Benih ikan lokal tersebut berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan Ikan dan Lingkungan Umbulan serta Instalasi Perikanan Budidaya Kota Mojokerto.
Beberapa jenis ikan air tawar yang hidup di bendungan ini diantaranya yaitu, ikan wader, ikan tombro (ikan emas), ikan mujair, dan udang.
Hasil ikan di waduk itu biasanya akan didistribusikan mulai dari Rp15.000 per kilogram ke berbagai rumah makan dan toko oleh-oleh.
Selain itu, ikan-ikan tersebut juga dijual eceran ke penduduk sekitar, hingga dibuat lokasi pemancingan untuk umum.
Dian, salah satu penjual ikan hasil Bendungan Selorejo mengaku, dalam sehari ia bisa menjual lebih dari 30 kilogram dari aneka jenis.
Menurutnya, setiap harinya hasil yang didapat tidak menentu, karena ia hanya mendapatkan hasil sedapatnya dari menjaring ikan di pagi hari.
Selain itu, Bendungan Selorejo memang tidak menggunakan keramba maupun tambak untuk membudidayakannya.
“Setiap jam tujuh pagi sudah ada setoran dari nelayan. Kadang ada udang, nila, tombro, wader, sama gatul (ikan guppy). Hari ini wader-nya sudah diborong tempat makan yang ada di tempat wisata. Soalnya baru dibuka lagi tempat wisatanya. Jadi ini adanya udang, ikan tombro, sama mujair. Ini baru dari satu nelayan ada tiga plastik merah. Sebentar lagi, paling ada lagi yang setor,” tuturnya.
Kios ikan sederhana Dian memang tidak pernah sepi pengunjung.
Hal itu, karena lokasinya yang paling dekat dengan tepi bendungan tempat nelayan berlabuh.
Jadi, ikan yang dijual pun masih dalam keadaan hidup dan segar, yang dapat mempengaruhi rasa dan kenikmatan saat menyantapnya.
Baca juga: Manfaat dari Kesegaran Selada Air
Meski berada 40 kilometer dari Kota Malang, hasil perikanan air tawar Bendungan Selorejo masih menjadi daya tarik utama.
Dari sisi irigasi, penduduk sekitar juga menanam jambu merah di salah satu sisi tepi bendungan, yang juga menjadi objek wisata petik jambu.
Sementara untuk pengairan pertanian, bambu dan pipa dipasang pemda setempat, agar dapat mengairi lahan yang jaraknya cukup jauh dari pusat air.