• 19 April 2024

Melenggang Kopi Jatim ke Inggris

uploads/news/2020/09/melenggang-kopi-jatim-ke-57424e0e8af51f2.jpeg

Dengan adanya ekspor ini, diharapkan bisa membangun pasar yang lebih luas lagi.”

SURABAYA - Dalam rangka pemulihan ekonomi dan meredam dampak akibat pandemi COVID-19, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor 19,2 ton kopi ke Inggris untuk memberikan nilai tambah semakin besar bagi masyarakat.

Kopi yang diekspor merupakan kopi jenis robusta.

Khofifah berharap kopi asal Jatim tak hanya ekspor ke Inggris, melainkan dapat ekspor ke negara-negara lainnya.

Baca juga: Sup Wortel untuk Kulit Glowing

"Dengan adanya ekspor ini, diharapkan bisa membangun pasar yang lebih luas lagi," katanya kepada ANTARA belum lama ini.

Khofifah yang didampingi Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak; Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim; Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jatim, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Provinsi setempat, melepas ekspor kopi dari halaman Gedung Negara Grahadi di Surabaya, belum lama ini.

Tak hanya ekspor kopi, Khofifah juga menyerahkan kartu kredit dana bergulir yang merupakan salah satu program bantuan pembiayaan kredit lunak.

Berakselerasi dengan Bank Jatim dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim, program ini dapat dimanfaatkan pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan juga skema tunda jual untuk skema Petik, Olah, Kemas, dan Jual.

Program bantuan pembiayaan ini juga dibuat sebagai bentuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, serta diharapkan dapat menanggulangi kemiskinan, pengangguran, dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Khofifah juga mengatakan, melalui penyaluran dana bergulir ini, ia berharap pertumbuhan ekonomi Jatim bisa kembali meningkat setelah pada Triwulan II Tahun 2020 di angka minus 5,9%.

"Kami harap di September ini akan ada proses yang lebih maksimal lagi untuk bisa terus berlari kencang," harapnya.

Sejak pandemi COVID-19, dana bergulir yang telah disalurkan mencapai Rp12,83 miliar kepada 55 debitur, yang penyalurannya berkontribusi dalam pemulihan ekonomi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari sisi permodalan.

Baca juga: Risiko Tinggi Ekspor Ternak Hidup

Selain para pelaku UMKM, pelaku industri kecil menengah (IKM), kelompok tani (Poktan) atau gabungan kelompok tani (Gapoktan), koperasi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang akan menjadi sasaran dalam program kartu kredit dana bergulir ini.

"Harapannya, skema dana bergulir ini berdampak komperehensif terhadap kehidupan ekonomi masyarakat, sehingga secara perlahan akan memberikan daya dorong meningkatnya literasi dan inklusi keuangan," tutupnya.

Related News