Pompa Air Penyelamat Petani Bogor
“Dulu itu kendalanya dari air. Kita manual saja ambil dari kali pakai ember. Alhamdulillah, sekarang yang menjadi kebutuhan kita (pompa air) ada. Jadi sekarang lebih ringan dari sisi tenaga.”
BOGOR - Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Dewasa (KTD) Wijaya Kusuma dapat bernapas lega tak lagi mengeluarkan tenaga ekstra.
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman sayur sayuran di kebunnya saat ini, mereka akhirnya menggunakan pompa air.
Baca juga: Merah Merona Untung Cacing Sutera
Menurut Ketua KTD Wijaya Kusuma, Muhammad Soleh, dua pompa air yang digunakan untuk kebutuhan penyiraman tanaman, merupakan bantuan dukungan terhadap upaya ketahanan pangan di wilayahnya dari salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor.
Soleh mengaku, untuk mendapatkan air memang dirasakan cukup menguras tenaga selama dua bulan terakhir belakangan ini.
Sebab, harus bolak-balik untuk mengambil air dari Kali Cikarimah sambil membawa ember.
"Dulu itu kendalanya dari air. Kita manual saja ambil dari kali pakai ember. Alhamdulillah, sekarang yang menjadi kebutuhan kita (pompa air) ada. Jadi sekarang lebih ringan dari sisi tenaga," ujarnya kepada Jagadtani.id belum lama ini.
Selain itu, lanjut Soleh, dengan memanfaatkan pompa air, mereka juga dapat memaksimalkan perawatan tanaman.
Sebelumnya selalu dilakukan pengambil air oleh empat orang, sekarang dengan penyedotan pompa air pengerjaan penyiraman bisa oleh dua orang.
"Dengan pompa air bisa dilakukan oleh dua orang. Dua orang lagi dialihkan untuk perawatan tanaman lainnya secara bergantian. Untuk ketersediaan air di Kali Cikarimah sejauh ini cukup melimpah," sebutnya.
KTD Wijaya Kusuma sendiri menerapkan konsep urban farming sekitar di RW. 03, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Lahan seluas sekitar 700 meter persegi yang awalnya tak terpakai tersebut, kini disulap menjadi lahan produktif dengan ditanami berbagai sayur sayuran.
"Jadi, awalnya saat pandemi COVID-19, masyarakat di sini ada keinginan, ada kegiatan ketahanan pangan masyarakat. Kebetulan di sini juga ada program dapur umum. Akhirnya kita inisiatif memanfaatkan lahan yang tak terpakai, kemudian ditanami sayur sayuran," ungkapnya.
Untuk bibit, kata Soleh, pihaknya sempat bekerja sama dengan pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dan Kelurahan Margajaya.
Baca juga: Panen Kangkung di Rakit Apung
Saat ini, KTD Wijaya Kusuma pun berhasil mengembangkan pembibitan secara mandiri.
"Yang ada sekarang ditanam caisin, bayam, kangkung, cabai dan tomat. Kita sudah beberapa kali panen. Hasilnya, iya untuk kebutuhan masyarakat, karena kebun ini kerja bakti masyarakat, maka hasilnya pun kembali ke masyarakat," tandasnya.