Kenali Penyakit Abses pada Sapi
“Bisa dikarenakan ketika menyuntik, jarum yang dipakai kurang steril atau kena tulang. Juga dengan kotornya kandang, intinya disebabkan oleh bakteri.”
JAKARTA - Pernahkah Sahabat Tani mendengar penyakit abses atau bisul pada hewan?
Penyakit ini bisa terjadi kepada hewan ternak atau pun mamalia.
Abses merupakan akumulasi lokal dari eksudat purulent yang berasal dari degeneratif sel-sel radang sebagai akibat reaksi radang.
Baca juga: Terseruduk Pesona Sapi Bali
Abses merupakan pengumpulan nanah yang terbentuk akibat jaringan yang rusak, pada hewan ternak sering ditemukan pada permukaan tubuh.
Abses dibedakan menjadi abses terbuka dan abses tertutup.
Abses tertutup merupakan pengumpulan cairan bersifat purulent yang berlokasi dalam suatu jaringan tubuh tertentu dan kadang-kadang berkapsula oleh tenunan ikat.
Kejadian abses dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abses akut dan abses kronis.
Kejadian abses akut ini biasanya berlangsung satu minggu atau sepuluh hari dan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat yang bersifat iritan, serta akibat kausa mekanik.
Abses kronis terjadi karena trauma yang berulang-ulang sehingga terjadi kerusakan jaringan di bawah kulit, kemudian mikroorganisme terutama bakteri pyogenes menginfeksi daerah yang mengalami trauma, sehingga terjadi pembentukan nanah di daerah tersebut.
Abses merupakan kumpulan nanah (netrofil yang mati) yang berada dalam kavitas jaringan tubuh yang biasanya pada daerah kulit dan menimbulkan luka yang cukup serius karena infeksi dari bakteri pembusuk.
Kondisi abses, banyak terjadi pada peternakan sapi perah yang memiliki tingkat sanitasi kandang yang rendah.
“Penyakit ini sering disebut abses, yaitu penyakit yang mengeluarkan nanah pada jaringan kulit. Bisa dikarenakan ketika menyuntik, jarum yang dipakai kurang steril atau kena tulang. Juga dengan kotornya kandang, intinya disebabkan oleh bakteri,” jelas Latif, pemilik Kandang Sapi Betawi Muda saat ditemui Jagadtani.id belum lama ini.
Menurut Latif, umumnya kondisi abses yang bersifat akut ditunjukan dengan pembengkakkan, peningkatan suhu (panas),dan adanya rasa sakit.
Kondisi selanjutnya akan diikuti oleh adanya penurunan suhu tubuh dan mulai berkurangnya rasa sakit.
“Kalau ada penyakit ini harus cepat-cepat ditangani, karena sapinya tidak nyaman bergerak. Karena sakit, jadi harus dikeluarkan semua nanah dan darahnya,” tuturnya.
Baca juga: Ampas Tahu Penambah Bobot Sapi
Latif juga menjelaskan cara mengobati penyakit kulit tersebut kepada Sahabat Tani.
“Cara pengobatannya dengan operasi bedah atau belek untuk mengeluarkan cairan nanah di dalamnya hingga bersih. Perlengkapan dan obat yang harus disiapkan yaitu pisau bedah, alkohol, obat semprot antibiotik atau luka, injeksi antibiotik pen-strep, dan jangan lupa seperti biasanya, ketika operasi semua harus steril,” tutupnya.