Sukses Berkat Kumpulkan Uang Jajan
“Intinya, siapapun yang menjadi entrepreneur di usia yang muda, harus dapat menahan diri atau sabar. Jangan cengeng dalam mengembangkan usaha. Harus berusaha keras dan memanfaatkan potensi ataupun kemampuan yang kita miliki terlebih dahulu untuk memulai sebuah usaha.”
JAKARTA - Dengan modal awal Rp200.000 dari hasil mengumpulkan uang jajan, Bayu Aji Pangestu, mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB) University, berhasil mengembangkan start up atau bisnis rintisan dengan omset mencapai puluhan juta rupiah.
Selain itu, bisnis rintisan yang bergerak di bidang pendistribusian daging ayam broiler bernama Smartkandang.com ini, memiliki area layanan aktif di delapan kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Banyuwangi, dan Banjarbaru.
Baca juga: Perawatan Ekstra Ayam Bangkok
“Saya berhasil mengumpulkan uang Rp200.000 dari uang jajan untuk modal awal dalam berbisnis ayam potong. Modal Rp200.000 tersebut saya gunakan untuk membentuk sebuah platform dengan harga yang murah. Setelah platform jadi, maka proyek pun dapat direalisasikan dengan baik dan langsung saya jalankan. Untuk memenuhi permintaan pasar, kami menggaet para mitra ternak yang peternakannya telah didukung mesin yang modern, serta tenaga kerja yang profesional. Kami selalu berusaha memberikan produk ayam broiler yang berkualitas dan higenis sehingga aman untuk diolah kembali oleh konsumen,” paparnya dalam keterangan resmi IPB University.
Bayu sendiri tidak memiliki peternakan sendiri, melainkan ia bekerja sama dengan puluhan peternakan.
Di awal perjalanannya, ia hanya menyuplai daging ayam sekitar 400 kilogram per bulannya.
Seiring berjalannya waktu, Bayu kini memiliki kapasitas stok daging hingga 50 ton.
“Dalam menjalankan Smartkandang.com, keuntungan awal yang kami peroleh tak lebih dari Rp5.000.000. Kini pendapatan semakin tinggi dibandingkan dengan pendapatan di awal memulai usaha ini. Saat ini, setiap bulannya kami dapat menghasilkan Rp28.000.000. Namun, pendapatan hanya sebuah angka saja yang merupakan kepuasan sementara, yang terpenting fokus utamanya yaitu mengejar value yang lebih tinggi lagi agar lebih berarti dibandingkan angka pendapatan,” tuturnya.
Menurut Bayu, usaha yang dibangunnya memiliki konsep kemandirian, yaitu tidak berfokus atau mengharapkan untuk mendapatkan dana segar dari institusi lain.
Ia lebih memilih fokus pada nilai usaha yang semakin hari menjadi semakin berarti, dengan peningkatan kualitas, serta mutu pelayanannya.
“Saya percaya jika bertumbuh itu butuh waktu. Intinya, siapapun yang menjadi entrepreneur di usia yang muda, harus dapat menahan diri atau sabar. Jangan cengeng dalam mengembangkan usaha. Harus berusaha keras dan memanfaatkan potensi ataupun kemampuan yang kita miliki terlebih dahulu untuk memulai sebuah usaha,” tegasnya.
Baca juga: Bisnis Manis Ternak Ayam KUB
Ia pun berharap, agar usahanya dapat berekspansi lebih jauh lagi, hingga bisa diakses hingga ke daerah pelosok Indonesia.
Ia juga memiliki semangat dan cita-cita yang tinggi dalam membangun usaha ayam potong secara bersih dan profesional di Indonesia.
“Saya selalu memegang teguh konsep kepercayaan yang diberikan pelanggan, dengan selalu berharap bisa memberikan harga yang terjangkau dalam setiap harinya walaupun harga daging di pasaran melonjak,” tutupnya.