• 22 November 2024

Melihat Jasa Perawatan Ternak Pengungsian

uploads/news/2020/12/melihat-jasa-perawatan-ternak-27619bb06b3ab87.JPG

Dulu pernah beternak, jadi sudah tahu harus bagaimana saja untuk merawatnya.

YOGYAKARTA - Meski baru tinggal sebulan atau sejak November 2020 lalu, namun para pengungsi gunung erupsi Gunung Merapi yang tinggal di pengungsian yang berada di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai bosan.

Salah satunya Cemplu, warga Dusun Kalitengah Lor, yang mengaku dirinya mulai bosan karena tidak melakukan aktivitas apapun selama berada di pengungsian.

Di barak pengungsian hanya duduk saja, tidak melakukan apapun. Paling hanya main dengan cucu saja. Karena bosan dan juga harusnya saya tetap kerja mencari uang untuk keluarga, akhirnya saya ditawarkan mengurus sapi,” kata Cemplu saat ditemui di kandang sapi komunal di balai kalurahan oleh Jagadtani.id belum lama ini.

Baca juga: Asa Peternak di Pengungsian Merapi

Bersama suaminya, Parwito, Cemplu memulai jasa perawatan sapi untuk mengisi kegiatan sehari-harinya selama berada di barak pengungsian.

Di dekat barak pengungsian Glagaharjo disediakan kandang komunal untuk menampung sapi-sapi milik pengungsi. Karena saya juga bosan tidak ada kegiatan, ada namanya Bapak Narno menawarkan saya untuk mengurus sapi-sapinya. Nanti, kalau sudah besar, tinggal dibagi hasil sepersekian persennya,” jelas Cemplu.

Baru beberapa hari yang lalu, Cemplu mengaku, dua ekor sapi betina jenis simental dengan usia tiga bulan dan satu ekor sapi betina jenis ongole dengan usia tujuh bulan, datang ke kandang komunal dan dititipkan atas nama dirinya.

Baca juga: Perlunya Mengenal Kawasan Peternakan

Baru datang beberapa hari yang lalu. Untungnya, pakan di sini juga disediakan secara gratis dari barak pengungsian. Jadi saya tinggal cari rumput-rumputnya saja. Kemudian untuk pakan konsentrat, ini jadi pelengkap perawatan sapi,” kata wanita berusia 49 tahun itu. 

Lebih lanjut, Cemplu juga mengatakan, dahulu ia memang pernah mempunyai pengalaman memelihara sapi, sehingga sudah mengetahui cara merawat sapi yang baik dan nantinya dapat tumbuh besar dan sehat.

Dulu pernah beternak, jadi sudah tahu harus bagaimana saja untuk merawatnya. Namun, karena sudah besar dan waktu itu sedang butuh uang, akhirnya dijual dan sudah tidak lanjut beternak lagi, baru sekarang ini. Semoga bisa dengan baik membesarkan sapi-sapi ini,” tutupnya.

Related News