Untung Bisnis Ternak Bebek Petelur
Cara itu dilakukan untuk menghasilkan masa telur asin lebih tahan lama, sehingga menciptakan rasa yang lebih fresh dan enak untuk dikonsumsi.
TANGERANG - Di masa pandemi COVID-19, banyak masyarakat yang mulai beralih profesi lantaran kehilangan pekerjaan.
Profesi peternak pun menjadi salah satu pekerjaan pilihan yang digeluti oleh sejumlah masyarakat.
Seperti Edin (39) yang memilih untuk bebek petelur di Desa Gintung, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Menurut Edin, beternak bebek tentu lebih menguntungkan dari segi bisnis dibanding beternak ayam.
Mulai dari penjualan telur dan dagingnya, semuanya sangat menguntungkan untuk berbisnis.
Apa lagi di pasaran, telur bebek banyak diminati lantaran mengandung kaya nutrisi.
Sehingga, banyak masyarakat yang ingin mencoba bisnis beternak bebek.
Edin sendiri mengaku, ia sudah menggeluti ternak bebek petelur dikarenakan dirinya dirumahkan sejak pandemi COVID-19 melanda.
“Kalau bebek lebih gampang merawatnya, dibanding hewan-hewan lain. Lumayan hasil telurnya, tergantung bebeknya, kalau 200 ekor hasilkan telur bisa 100 butir, jadi lebih untung,” tuturnya kepada tim Jagadtani.id, belum lama ini.
Di pasaran, satu butir telur bebek dihargai dengan Rp1.800 untuk ukuran besar, sedangkan untuk ukuran kecil seharga Rp1.500.
Ia juga menambahkan, untuk satu ekor bebek pedaging harganya bisa mencapai Rp 35.000 per ekor.
Menurutnya, dalam memelihara bebek perlu diperhatikan dari segi pakan ternak, vitamin yang dikonsumsi, dan kebersihan kandang pun harus dijaga.
Untuk pakan wajibnya, Edin kerap memberikan keong sawah sehari dua kali.
“Pakan rutin yang harus diberikan itu keong sawah, untuk merangsang pertumbuhan telurnya agar bebek bisa bertelur setiap harinya,” jelasnya.
Edin juga memberikan tips untuk membuat telur asin berkualitas tidak bau dan dapat tahan lama dikonsumsi.
“Pertama-tama, siapkan sisa abu yang digunakan setelah masak. Kemudian, campurkan abu tersebut dengan air dan diberi garam. Takaran garam bisa satu bungkus. Setelah itu, cuci bersih telur bebek dari kotoran. Lalu, lumuri telur dengan abu, siapkan juga wadah ember besar untuk menyimpan telur yang sudah dilumuri abu tersebut,” ucapnya.
“Kemudian, taruh telur-telur ke dalam ember, lakukan berulang sampai ember penuh dengan telur, dan terakhir tutup dengan plastik bening selama masa pengeraman sekitar 14 hari. Kalau sudah lewat masa 14 hari, dibersihkan abunya dan telur asin pun jadi. Saya biasa jual ke tukang-tukang nasi goreng atau di pasaran,” lanjutnya.
Edin menambahkan, cara itu dilakukan untuk menghasilkan masa telur asin lebih tahan lama, sehingga menciptakan rasa yang lebih fresh dan enak untuk dikonsumsi.