• 26 November 2024

Peran Penting Ayam dalam Sejarah

uploads/news/2020/12/peran-penting-ayam-dalam-5689027922b22f5.jpg

Sejarah Indonesia mencatat ayam adalah hewan yang sangat dihormati.

JAKARTA - Penulis buku Why Did the Chicken Cross the World: The Epic Saga of the Bird That Powers Civilization, Andrew Lawler pernah mengklaim, hewan yang paling penting bagi penyebaran peradaban seluruh dunia yaitu ayam.

Menurutnya, dalam setiap peradaban, ayam tidak hanya menghasilkan daging dan telur, tetapi juga membangun ikatan dengan manusianya.

Sejarah Indonesia mencatat ayam adalah hewan yang sangat dihormati. Bahkan arti nama raja keempat kerajaan Majapahit yaitu Hayam Wuruk berarti ‘Ayam yang Terpelajar.’ Hal ini menjadi bukti, selain dikonsumsi, di sisi lain ayam sangat dihargai”, tutur Kepala Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Atit Kanti dalam keterangannya belum lama ini.

Baca juga: Rahasia agar Ayam Tetap Sehat

Senada dengan Atit, ahli ilmu sejarah dan filsafat dari The University of Sydney,  Hans Pols mengungkapkan, ayam memang menduduki posisi penting bagi masyarakat Indonesia.

Selain domestikasi ayam sebagai sumber protein, ayam juga dimanfaatkan untuk hobi, pelengkap kebutuhan ritual, dan aduan. Ayam digunakan sebagai simbol budaya, seperti gereja ayam di Yogyakarta dan merek dagang,” ujar Hans.

Peneliti genetika molekuler dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Hidayat  Ashari juga mengungkapkan, Indonesia memiliki dua spesies ayam hutan (Gallus sp.), yaitu red junglefowl (Gallus gallus) dan green jungle-fowls (Gallus varius).

G. gallus, lanjutnya, memiliki lima subspesies yaitu G. gallus spadiceus, G. gallus bankiva, G. gallus murghi, dan G. gallus jabouillei.

Untuk G. gallus dapat kita temukan di luar pulau Indonesia sedangkan G. varius merupakan ayam asli Indonesia yang dapat ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Lombok dan Nusa Tenggara. Contohnya seperti ayam pelung, cemani, kapas, kedu putih, atau kedu hitam”, tutur Hidayat.

Lalu dari manakah ayam asli Indonesia berasal?

Hidayat menjawab teka-teki tersebut, melalui studi keragaman genetik berdasarkan penanda molekuler.

Melalui metode ini kita dapat membangun peta keterkaitan genetik, analisis sistem perkawinan, struktur populasi, merekonstruksi hubungan filogenetik antar populasi dan mempelajari variasi genetik antar dan di dalam populasi hewan”, ungkapnya.

Berdasarkan hasil studi tersebut, Hidayat menemukan adanya keragaman dan keunikan ayam asli.

Namun disisi lain, keragaman genetik ayam hutan-secara keseluruhan relatif rendah.

Keragaman dan keunikan tersebut dipengaruhi letak geografis setiap lokasi.

Keberagaman jenis ayam di Aceh dan Sumatera Utara lebih tinggi dibanding daerah Sumatera lainnya, karena terletak di ujung Sumatera.

Di ujung barat, kita berbatasan dengan Selat Malaka, Malaysia dan Thailand. Termasuk juga di Sulawesi Utara yang merupakan jalur perdagangan internasional dan berbatasan dengan Filipina. Perkawinan silang pasti lebih tinggi”, ungkap Hidayat.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, terdapat tanda perkawinan silang yang signifikan di sebagian besar populasi ayam asli dan ayam hutan yang terfragmentasi bertahan hidup di bawah tekanan manusia dan populasinya dapat terus meningkat di pulau yang berbeda.

Begitu juga dengan populasi red jungle-fowl di Jawa Timur, yang terpisah dari sampel red jungle-fowl lainnya di Sumatera.

Sedangkan Green jungle-fowl menunjukkan pola pencampuran genetik yang berbeda di berbagai daerah di Jawa Timur dan juga perbedaan genetik yang signifikan antar pulau.

Baca juga: Inovasi Ternak Ayam di Empang

Ayam asli Indonesia memiliki keanekaragaman genetik yang kaya dan unik, tetapi dengan campuran genetik yang dipengaruhi oleh red jungle-fowl dan boiler serta lapisan komersial”, imbuh Hidayat.

Ahli genetika dari International Livestock Research Institute, Han Jianlin juga menambahkan, ayam domestik memiliki potensi besar untuk menambah wawasan baru.

Pengetahuan tentang evolusi ayam menjadi sumber daya berharga untuk memfasilitasi investigasi genetik yang sedang berlangsung di dunia”, tutup Han.

 

Related News