Fungsi Garam bagi Ternak Ruminansia
“Mineral seperti garam tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh ternak, akan tetapi didapat dari luar.”
JAKARTA - Garam ternyata bukan hanya berguna untuk manusia, hewan ternak khususnya ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba pun juga membutuhkannya.
Bagi ternak, garam menjadi sumber mineral esensial natrium dan klor.
“Mineral tersebut tidak disimpan dalam tubuh, karena sebagian besar terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak. Mineral seperti garam tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh ternak, akan tetapi didapat dari luar,” ujar Rusman dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), belum lama ini.
Baca juga: Pakan Ternak dari Ampas VCO
Hal itulah yang menyebabkan garam untuk pakan ternak perlu disediakan bagi setiap ternak, agar ternak mendapatkan mineral yang cukup.
“Garam untuk pakan ternak berupa NaCl yang sangat diperlukan oleh hewan. Peternak pun harus menyediakan garam untuk pakan ternak di kandang, agar setiap saat hewan ternak dapat menjilatnya,” tuturnya.
Campuran garam untuk pakan ternak yaitu, terdiri dari 50% garam dan 50% dicalcium phosphat harus disediakan setiap saat.
Sapi dan kerbau akan menghabiskan 2 kilogram campuran garam untuk pakan ternak selama satu bulan.
Sedangkan kambing dan domba, memerlukan sekitar 200 gram per ekor garam untuk pakan ternak setiap bulan.
Mineral untuk ternak diberikan dalam jumlah sedikit, kurang lebih 4%.
Mineral juga tidak boleh diberikan dalam jumlah berlebihan.
“Jika berlebihan, justru akan mengakibatkan keracunan pada ternak. Hal ini karena pada musim kemarau, hijauan berhenti tumbuh, kehilangan warna hijau, berserat, dan berlignin tinggi,” tuturnya.
Lignin merupakan komponen dinding sel tanaman yang diketahui sebagai faktor pembatas untuk mencerna polisakarida di dalam rumen.
Garam untuk pakan ternak sama fungsinya seperti garam yang dipakai manusia.
“Ternak yang mengalami kekurangan mineral biasanya mempunyai tanda-tanda penurunan bobot badan, serta produksi air susu pada hewan yang berlaktasi, kram pada urat daging, menjilat-jilat apa yang ada disekitarnya untuk mendapatkan garam, rambut kasar dan bisa mencapai kematian,” jelasnya.
Semakin tinggi produktivitas, semakin penting juga tingkat konsumsi mineralnya.
Pada musim kemarau, mineral seharusnya lebih banyak diberikan.
Baca juga: Mudahnya Beternak Kerbau
Pada musim kemarau kualitas hijauan juga menjadi rendah dan konsumsi ternak terhadap hijauan menurun.
Rendahnya konsumsi ternak terhadap hijauan disebabkan, karena tingkat kesukaan (palatabilitas) menurun.
“Karena itu, pemberian mineral pada ternak diharapkan mampu meningkatkan keuntungan ekonomi pada peternak. Rasio benefit atau cost meningkat. Produksi daging meningkat. Produksi daging yang terus meningkat, swasembada daging akan tercapai,” tutupnya.