Beternak Sapi Perah bagi Pemula
“Manajemennya yang terpenting sanitasi kandangnya, jam pakannnya jangan berkurang standar ukuran pakannya. Sehingga sapinya akan tumbuh dengan baik, sehat dan juga punya tulang-tulangnya mineralnya harus cukup jadi sehat selalu,”
JAKARTA - Budidaya hewan ternak menjadi salah satu pilihan alternatif di saat masa pandemi COVID-19.
Salah satunya, beternak sapi perah yang dapat menjadi mata pencaharian yang menjanjikan.
Menurut Rachmat Hidayat, pengelola Agro Wisata Edukatif Istana Susu Cibugary yang berlokasi di Jalan Peternakan Raya, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, untuk memulai budidaya sapi perah, Sahabat Tani perlu memperhatikan beberapa hal.
Baca juga: Mengenali Penyakit Sapi Perah
“Bagi pemula yang ingin beternak, paling (masalahnya) tidak punya lahan yang cukup. Lahan untuk kandangnya, kemudian pakan-pakan penunjangnya itu juga tidak sulit, baik itu konsentrat atau penghijauannya. Yang ketiga, dia punya wawasan untuk mengetahui, bagaimana mengembang biakkan atau reproduksi sapi perah itu sendiri,” tutur Rachmat saat ditemui tim Jagadtani.id, belum lama ini.
Menurut Rachmat, beternak sapi perah dapat memberikan untung yang besar.
Namun, perlu diketahui, untuk beternak sapi perah di skala ekonomis paling tidak memerlukan 10 ekor sapi.
Hal itu dikarenakan, saat jumlah ekor sapi sedikit, maka akan terjadi masa sapi yang tidak menghasilkan susu segar dan berpengaruh pada menurunnya penghasilan peternak.
Untuk itu, Rachmat pun mengupayakan peternakannya dengan menyewa beberapa karyawan untuk membantunya beternak.
Ditambah, karena jumlah sapi yang tidak sedikit sekitar 50 ekor yang ia rawat dan dipelihara dengan baik.
“Manajemennya yang terpenting sanitasi kandangnya, jam pakannnya jangan berkurang standar ukuran pakannya. Sehingga sapinya akan tumbuh dengan baik, sehat dan juga punya tulang-tulangnya mineralnya harus cukup jadi sehat selalu,” ucapnya.
Ukuran standar pakan yang diterapkan Rachmat di peternakannya berupa konsentrat dan penghijauan yang cukup.
Ditambah dengan memberikan berbagai vitamin serta mineral.
“Karena kita mempunyai tenaga ahli sendiri, untuk memelihara kesehatannya jadi kita suntik vitamin,” lanjutnya.
Baca juga: Cara Menjaga Kualitas Sapi Perah
Selama menjalankan usaha peternakan ini, sapi yang ia ternak bisa menghasilkan kurang lebih 10 liter per harinya.
Rachmat menjelaskan, sapi penghasil susu segar sangat berpengaruh dari cuaca.
Pada saat cuaca cerah panas, maka sapi akan jarang menghasilkan susu.
Namun, saat di cuaca yang udaranya dingin dan sejuk, maka ia akan lebih sering menghasilkan susu.