Cara Efektif Desinfektan Kandang Ternak
Tidak semua bibit penyakit dapat dibasmi oleh desinfektan, oleh karena itu, pemilihan desinfektan harus dilakukan secara tepat.
JAKARTA - Saat Sahabat Tani sedang menjalankan usaha ternak, ada baiknya untuk terus memperhatikan kebersihan kandang dengan melakukan desinfektan.
Menurut Sad Hutomo, penyuluh pertanian dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan desinfektan, agar benar-benar efektif jenis bibit penyakit.
Tidak semua bibit penyakit dapat dibasmi oleh desinfektan, oleh karena itu, pemilihan desinfektan harus dilakukan secara tepat.
Baca juga: Beternak Sapi Perah bagi Pemula
Contohnya, virus yang tidak memiliki amplop (non enveloped), seperti virus gumboro, egg drop syndrome (EDS), dan reovirus tidak dapat dibasmi oleh desinfektan dari golongan ammonium chloride (quats) seperti Medisep atau Mediklin.
Hal ini dikarenakan mekanisme kerja dari desinfektan golongan quats yaitu merusak dinding sel, sehingga mengurangi permeabilitas dinding sel dan akhirnya bibit penyakit mati.
Virus yang tidak memiliki amplop tidak memiliki dinding sel, sehingga desinfektan golongan quats tidak dapat membasminya.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memberi desinfektan:
Materi organik
Materi organik, seperti sisa feses dan lendir juga dapat menurunkan kerja desinfektan.
Materi organik ini akan menghalangi kontak antar desinfektan dan bibit penyakit.
Akibatnya daya kerja desinfektan cenderung menurun, terlebih lagi desinfektan dari golongan klorin, iodine (Antisep, Neo Antisep), dan quats (Medisep, Mediklin).
Hal ini penting untuk melakukan pembersihan kandang, dengan menghilangkan semua bahan organik yang ada.
Potenz of hydrogen (pH)
Potenz of hydrogen atau tingkat keasaman air yang digunakan untuk melarutkan desinfektan, juga berpengaruh terhadap daya kerja desinfektan.
Desinfektan golongan iodine dan kaporit akan bekerja optimal di suasana asam-netral (pH 4-7) dan golongan quats dan glutaraldehyde, akan berfungsi optimal saat dilarutkan dalam air dengan pH basa - netral.
Melihat karakteristik itu, alangkah baiknya jika menggunakan air dengan pH netral untuk melarutkan desinfektan sehingga semua jenis desinfektan dapat bekerja dengan optimal.
Tingkat kesadahan
Tingkat kesadahan ditentukan dari kandungan ion Ca2+, Mg2+, atau Fe3+ dalam air tersebut.
Semakin tinggi kandungan ion-ion itu, semakin tinggi juga tingkat kesadahan air.
Baca juga: Mengenali Penyakit Sapi Perah
Sama halnya pada obat, larutan desinfektan dalam air dengan tingkat kesadahan yang tinggi, akan mengakibatkan penurunan potensi desinfektan, utamanya desinfektan dari golongan quats dan iodine.
Saat dilarutkan dalam air sadah, desinfektan itu akan diikat oleh ion-ion tersebut, akibatnya daya kerjanya menurun.
Indikasi yang menunjukkan air memiliki tingkat kesadahan yang tinggi yaitu saat dilarutkan sabun atau detergen dalam air itu tidak akan terbentuk busa.
Guna memastikan tingkat kesadahan air sebaiknya dilakukan pengujian di laboratorium dan Medion memiliki fasilitas ini.